Dalam
Seni Musik terdapat 2 (dua) unsur yaitu : Vocal dan Instrument.
Vocal
adalah alunan nada-nada yang keluar dari suara manusia.
Instrument
adalah nada-nada yang keluar dari alat musik yang digunakan.
TEKNIK
VOCAL adalah : Cara memproduksi suara yang baik dan benar, sehingga suara yang
keluar terdengar jelas, indah, merdu, dan nyaring.
UNSUR-UNSUR
TEKNIK VOCAL :
Artikulasi,
adalah cara pengucapan kata demi kata yang baik dan jelas.
Pernafasan,
adalah usaha untuk menghirup udara sebanyak-banyaknya, kemudian disimpan, dan
dikeluarkan sedikit demi sedikit sesuai dengan keperluan. Pernafasan di bagi
tiga jenis, yaitu : - Pernafasan Dada : cocok untuk nada-nada rendah,
penyanyi mudah lelah. - Pernafasan Perut : udara cepat habis, kurang
cocok digunakan dalam menyanyi, karena akan cepat lelah. - Pernafasan
Diafragma : adalah pernafasan yang paling cocok digunakan untuk menyanyi,
karena udara yang digunakan akan mudah diatur pemakaiannya, mempunyai power dan
stabilitas vocal yang baik.
Phrasering,
adalah aturan pemenggalan kalimat yang baik dan benar sehingga mudah dimengerti
dan sesuai dengan kaidah-kaidah yang berlaku.
Sikap
Badan, adalah posisi badan ketika seseorang sedang nyanyi, bisa sambil duduk,
atau berdiri, yang penting saluran pernafasan jangan sampai terganggu.
Resonansi,
adalah usaha untuk memperindah suara dengan memfungsikan rongga-rongga udara
yang turut bervibrasi/ bergetar disekitar mulut dan tenggorokan.
Vibrato,
adalah usaha untuk memperindah sebuah lagu dengan cara memberi gelombang/ suara
yang bergetar teratur, biasanya di terapkan di setiap akhir sebuah kalimat
lagu.
Improvisasi,
adalah usaha memperindah lagu dengan merubah/menambah sebagian melodi lagu
dengan profesional, tanpa merubah melodi pokoknya.
Intonasi,
adalah tinggi rendahnya suatu nada yang harus dijangkau dengan
tepat.Syarat-syarat terbentuknya Intonasi yang baik : a. Pendengaran yang baik
b. Kontrol pernafasan c. Rasa
musical.
Nada, adalah bunyi yang memiliki getaran teratur tiap detiknya. Sifat nada ada 4 yaitu :
Nada, adalah bunyi yang memiliki getaran teratur tiap detiknya. Sifat nada ada 4 yaitu :
a.
PITCH yaitu ketepatan jangkauan nada.
b.
DURASI yaitu lamanya sebuah nada harus dibunyikan.
c.
INTENSITAS NADA yaitu keras-lembutnya nada yang harus dibunyikan.
d.
TIMBRE yaitu warna suara yang berbeda tiap-tiap orang.
AMBITUS
SUARA adalah luas wilayah nada yang mampu dijangkau oleh seseorang.
Seorang
penyanyi professional harus mampu menjangkau nada-nada dari yang paling rendah
sampai yang paling tinggi sesuai dengan kemampuannya.
CRESCENDO
adalah suara pelan berangsur-angsur keras.
DESCRESCENDO
adalah suara keras berangsur-angsur pelan.
STACATO
adalah suara dalam bernyanyi yang terpatah-patah.
SUARA
MANUSIA DIBAGI 3 (TIGA) :
Suara
Wanita Dewasa : a. Sopran (suara tinggi wanita) b. Mezzo Sopran (suara sedang
wanita) c.
Alto
(suara rendah wanita)
Suara
Pria Dewasa : a. Tenor (suara tinggi pria) b. Bariton (suara sedang pria) c.
Bas (suara rendah pria)
Suara
Anak-anak : Tinggi dan rendah.
APRESIASI
yaitu Totalitas kegiatan yang meliputi penglihatan, pengamatan, penilaian, dan
penghargaan terhadap suatu karya seni.
BIRAMA
adalah ketukan tetap yang berulang-ulang pada sebuah lagu.Contoh birama : 2/4 ,
3/4 , 4/4 , 6/8
PADUAN
SUARA adalah Penyajian musik vocal yang terdiri dari 8 orang atau lebih dengan
pimpinan seorang dirigen, yang memadukan berbagai warna suara menjadi
satu kesatuan yang utuh dan dapat menampakkan jiwa lagu yang dibawakan.
JENIS-JENIS
PADUAN SUARA :
1.Paduan
Suara UNISONO yaitu Paduan suara dengan menggunakan satu suara.
2. Paduan Suara 2 suara sejenis, yaitu paduan suara yang menggunakan 2 suara manusia yang
2. Paduan Suara 2 suara sejenis, yaitu paduan suara yang menggunakan 2 suara manusia yang
sejenis,
contoh : Suara sejenis Wanita, Suara sejenis Pria, Suara sejenis anak-anak.
3.
Paduan Suara 3 sejenis S - S – A, yaitu paduan suara sejenis dengan menggunakan
suara Sopran 1, Sopran 2, dan Alto.
4.
Paduan Suara 3 suara Campuran S – A – B, yaitu paduan suara yang menggiunakan 3
suara campuran , contoh : Sopran, Alto Bass.
5.
Paduan suara 3 sejenis T- T – B, yaitu paduan suara 3 suara sejenis pria dengan
suara Tenor 1, Tenor 2, Bass.
6.
Paduan Suara 4 suara Campuran, yaitu paduan suara yang mengguanakan suara
campuran pria dan wanita, dengan suara S – A – T – B. Sopran, Alto, Tenor,
Bass.
DIRIGEN
/ CONDUCTOR adalah orang yang memimpin Paduan Suara.
Syarat-syarat seorang Dirigen/ Conductor yang baik :
Syarat-syarat seorang Dirigen/ Conductor yang baik :
a.
memiliki sifat kepemimpinan
b.
memiliki ketahanan jasmani yang tangguh
c.
sebaiknya sehat jasmani dan rohani
d.
simpatik
e.
menguasai cara latihan yang efektif
f.
memiliki daya imajinasi yang baik
h.
memiliki pengetahuan, keterampilan, dan kemampuan bermain musik.
TANDA
DINAMIK adalah tanda utuk menyatakan keras, lembutnya sebuah lagu yang
dinyanyikan. Contoh-contoh Tanda Dinamik :
1.
f : forte = keras
2.
ff : fortissimo = sangat keras
3.
fff : fortissimo assai = sekeras mungkin
4.
mf : mezzo forte = setemgah keras
5.
fp : forte piano = mulai dengan keras dan diikuti lembut
6.
p : piano = lembut
7.
pp : pianissimo = sangat lembut
8.
ppp : pianissimo possibile = selembut mungkin
9.
mp : mezzo piano = setengah lembut
PERUBAHAN
TANDA DINAMIKA :
-
Diminuendo (dim) : melembut
-
Perdendosi : melembut sampai hilang
-
Smorzzande : sedikit demi sedikit hilang
-
Calando : mengurangi keras
-
Poco a poco : sedikit demi sedikit / lambat laun
-
Cresscendo : berangsur-angsur keras
-
Decrsescendo : berangsur-angsur lembut
TANDA
TEMPO adalah tanda yang diguakan untuk menunjukan cepat atau lambatnya sebuah lagu
yang harus dinyanyikan.
A.TANDA
TEMPO CEPAT
1.
Allegro : cepat
2.
Allegratto : agak cepat
3.
Allegrissimo : lebih cepat
4.
Presto : cepat sekali
5.
Presstissimo : secepat-cepatnya
6.
Vivase : cepat dan girang
B.
TANDA TEMPO SEDANG
1.
Moderato : sedang
2.
Allegro moderato : cepatnya sedang
3.
Andante : perlahan-lahan
4.
Andantino : kurang cepat
C.
TANDA TEMPO LAMBAT
1.
Largo : lambat
2.
Largissimo : lebih lambat
3.
Largeto : agak lambat
4.
Adagio : sangat lambat penuh perasaan
5.
Grave : sangat lambat sedih6. Lento : sangat lambat berhubung-hubungan.
FERMATTA/PERMATA/CORONA
adalah tanda untuk menambah hitungan menurut selera.
Paduan
suara atau kor (dari bahasa
Belanda, koor) merupakan istilah yang merujuk kepada
ensembel musik
yang terdiri atas penyanyi-penyanyi
maupun musik
yang dibawakan oleh ensembel tersebut. Umumnya suatu kelompok paduan suara
membawakan musik paduan suara yang terdiri atas beberapa bagian suara (bahasa
Inggris: part, bahasa
Jerman: Stimme).
Dalam
pengertian ini, paduan suara juga mencakup kelompok vokal
(vocal group), walaupun kadang kedua istilah ini saling dibedakan.
Struktur
paduan suara
Paduan
suara biasanya dipimpin oleh seorang dirigen
atau choirmaster yang umumnya sekaligus adalah pelatih paduan suara
tersebut. Umumnya paduan suara terdiri atas empat bagian suara (misalnya sopran,
alto,
tenor,
dan bas),
walaupun dapat dikatakan bahwa tidak ada batasan jumlah suara yang terdapat
dalam paduan suara. Selain empat suara, jumlah jenis suara yang paling lazim
dalam paduan suara adalah tiga, lima, enam, dan delapan. Bila menyanyi dengan
satu suara, paduan suara tersebut diistilahkan menyanyi secara unisono.
Paduan
suara dapat bernyanyi dengan atau tanpa iringan alat
musik. Bernyanyi tanpa iringan alat musik biasanya
disebut sebagai bernyanyi a
cappella. Bila bernyanyi dengan iringan, alat
musik pengiring paduan suara dapat terdiri atas alat musik apa saja, satu,
beberapa, atau bahkan suatu orkestra
penuh.
Untuk
latihan paduan suara, alat pengiring yang digunakan biasanya adalah piano,
termasuk bahkan jika pada penampilannya digunakan alat musik lain atau
ditampilkan secara a cappella.
Tata letak panggung
Terdapat
banyak pandangan mengenai bagaimana masing-masing kelompok bagian suara dalam
paduan suara ditempatkan di panggung pada suatu penampilan. Pada paduan suara simfonik,
biasanya bagian-bagian suara diatur dari suara tertinggi ke suara terendah
(misalnya sopran,
alto,
tenor,
dan kemudian bas)
dari kiri ke kanan, bersesuaian dengan penempatan bagian alat musik gesek
umumnya. Pada penampilan a cappella atau dengan iringan piano, umumnya
pria ditempatkan di belakang dan wanita di depan; penempatan kelompok bas di
belakang kelompok sopran disukai oleh beberapa dirijen dengan alasan bahwa
kedua bagian suara ini harus saling menyesuaikan nada.
Paduan
suara yang lebih berpengalaman sering menyanyi dengan semua bagian suara
bercampur dan tidak terkelompok-kelompok. Pendapat yang mendukung metode
penempatan ini adalah bahwa metode ini memudahkan masing-masing penyanyi untuk
mendengarkan dan menyesuaikan nada dengan bagian suara yang lain, walaupun hal
ini menuntut kemandirian masing-masing penyanyi.
Jenis-jenis paduan suara
Kelompok
paduan suara dapat dikategorikan berdasarkan jenis suara yang terdapat di dalam
paduan suara tersebut:
Paduan
suara campuran (yaitu dengan suara wanita dan suara pria). Jenis ini mungkin
merupakan yang paling lazim, biasanya terdiri atas suara sopran,
alto,
tenor,
dan bas,
sering disingkat sebagai SATB. Seringkali pula salah satu atau beberapa jenis
suara tersebut dibagi lagi menjadi dua atau lebih, misalnya SSAATTBB (setiap
jenis suara dibagi dua) dan SATBSATB (paduan suara tersebut dibagi menjadi dua
yang masing-masing terdiri atas empat jenis suara). Kadang kala jenis suara bariton
juga dipisahkan (misalnya SATBarB), seringkali dinyanyikan oleh penyanyi
bersuara bas tinggi.
Paduan
suara wanita, biasanya terdiri atas jenis suara sopran dan alto yang
masing-masing dibagi dua, sering disingkat SSAA. Bentuk lain adalah tiga suara,
yaitu sopran, mezzo-sopran,
dan alto, kadang disingkat SMA.
Paduan
suara pria, biasanya terdiri atas dua bagian tenor, bariton, dan bas, sering
disingkat TTBB (atau ATBB jika kelompok suara tertinggi bernyanyi dengan teknik
falsetto
pada jangkauan nada alto,
seperti lazimnya pada musik barbershop). Jenis lain paduan suara pria adalah
paduan suara yang terdiri atas suara SATB seperti pada paduan suara campuran
namun bagian sopran dinyanyikan oleh anak-anak laki-laki (sering disebut treble)
dan bagian alto dinyanyikan oleh pria (dengan teknik falsetto, sering
disebut kontratenor).
Paduan
suara anak, biasanya terdiri atas dua suara SA atau tiga suara SSA, atau kadang
lebih dari itu.
Pengkategorian
lain untuk paduan suara adalah berdasarkan jumlah penyanyi di dalamnya,
misalnya:
Paduan
suara besar (lebih dari 28 penyanyi)
Paduan
suara juga dapat dikategorikan menurut jenis atau genre karya yang
dibawakannya, misalnya:
Wiener
Sängerknaben,
paduan
suara anak laki-laki dari Wina, Austria
Paduan
suara simfonik
Paduan
suara opera
Paduan
suara lagu keagamaan (musica sacra)
Paduan
suara lagu popular
Paduan
suara jazz
Paduan
suara lagu rakyat
Paduan
suara pertunjukan (show choir), yang anggota-anggotanya menyanyi dan
menari dalam penampilan yang seringkali menyerupai pertunjukan musical.
Selain
itu, paduan suara dapat dikategorikan menurut lembaga tempat paduan suara
tersebut berada, misalnya:
Paduan
suara gereja
Paduan
suara sekolah
Paduan
suara mahasiswa
Paduan
suara umum
Paduan
suara profesional
Beberapa karya paduan suara
Beberapa Paduan Suara Terkenal
Paduan Suara Profesional
(Indonesia)(Inggris)
Twilite Chorus, paduan suara Twilite Orchestra,
Jakarta,
Indonesia
(pranala luar)
Paduan
Suara Mahasiswa [Universitas Sam Ratulangi],[PSM Unsrat],[Manado],[Sulawesi
Utara]
Koor
Ancilla Domini, Kategorial Keluarga Mahasiswa Katolik Universitas Bina Nusantara
Jakarta
(pranala luar)
Paduan
Suara Mahasiswa Universitas
Kristen Satya Wacana Salatiga,VOICE of SWCU,Salatiga,
Jawa
Tengah
(Inggris)
Paduan Suara Mahasiswa Universitas Katolik
Parahyangan, Bandung,
Jawa
Barat (pranala
luar)
Paduan
Suara Mahasiswa Universitas Bakrie, Jakarta
Paduan
Suara Cantate Domino, Universitas
Katolik Widya Mandala, Surabaya
Paduan
Suara Sakobar Gereja
Masehi Injili Di Minahasa Jemaat Getsemani Sario Kotabaru
, Manado, Sulawesi
Utara
Grandiosso
Chorus (Male Chorus) BKS Marturia HKBP se-Jabodetabek, Jakarta - Indonesia
TEKNIK CONDUCTING TEKNIK MEMPIMPIN
PADUAN SUARA
Tidak
ada satu Paduan Suara yang buruk namun Pemimpin Paduan Suara itu yang buruk,
dengan kata lain Pemimpin kurang mampu membina ataupun memimpin dengan baik.
Hal ini dikarenakan Pemimpin kurang dalam atau kurang luas pengetahuannya
tentang kepemimpinan Paduan Suara, untuk itu seorang Pemimpin haruslah banyak
membaca, mendengar, mengikuti perkembangan musik maupun Paduan Suara melalui
Buku-buku pengetahuan Musik, Seminar-seminar yang sering diselenggarakan maupun
dari Kaset atau VCD yang telah banyak beredar. Peran Dirigen sangatlah penting
bagi Paduan Suara yang dipimpin, karena tanpa Dirigen, Paduan Suara seperti
kapal tanpa Nahkoda di tengah laut. Adapun Peran Dirigen yang paling penting
dalam Paduan Suara adalah Dirigen harus mampu menghayati dan mengenal lagu yang
akan dibawakan, kemudian mengajarkan kepada anggotanya seperti yang dikehendaki
oleh pencipta lagu yang akan dibawakan. Syarat-syarat yang harus dimiliki oleh
Pemimpin Paduan Suara adalah sebagai berikut:
1. Dirigen
harus dapat bersikap sebagai pemimpin yang disegani oleh anggotanya. Jika
Dirigen tidak mempunyai sikap pemimpin, akan dapat dipastikan anggota akan
menganggap remeh, dan mengendalikannya seperti yang diinginkan anggotanya,
sehingga dapat merusak citra kepemimpinannya, dengan kata lain dirigen tidak
dihargai oleh anggotanya. Untuk itu seorang Dirigen harus mempunyai sikap
percaya diri yang tinggi namun tidak tinggi hati, agar anggota merasakan wibawa
kepemimpinannya terpancar sehingga anggota sangat menghormati serta menghargai
dirigennya. Misalnya jika terlalu banyak bercanda, akan dipastikan latihan
tidak akan serius, kalau terlalu serius maka bisa dipastikan anggota menjadi
bosan dan tidak akan datang lagi untuk latihan.
2. Dirigen
harus dapat bersikap fleksibel dan berjiwa kristiani (rendah hati). Seorang
Dirigen harus dapat menjadi seorang Pemimpin, seorang ayah atau ibu bagi
anggotanya, seorang sahabat untuk mendengar keluhannya dan seorang kakak atau
adik bagi anggotannya, sehingga anggota merasa seperti berada di tempat yang
bernuansa kasih dan kasih itu tulus jangan dibuat-buat. Kenapa harus rendah
hati? Sering kita melihat banyak pemimpin Paduan Suara tidak mengindahkan
keinginan anggotanya, sehingga terlihat otoriter, hal ini dapat membuat anggota
merasa tidak dihargai dan malas untuk memberikan perhatian yang lebih kepada
aktivitasnya sebagai anggota paduan suara. Seorang dirigen haruslah menyadari
bahwa dia bukanlah orang yang sempurna yang tidak pernah melakukan kesalahan,
dia harusnya menyadari dan dapat menerima segala kritikan jika memang kritikan
itu dapat memperbaiki kesalahannya dan jika kritikan itu dapat membangun atau
menjadi masukan buat dia, karena hal itu adalah kemajuan bukan kemunduran. Jika
kita dapat menerima saran dari orang lain sekalipun itu anggota atau anak buah
bukan berarti kita menjadi tidak dihargai, malahan sebaliknya anggota merasa
senang bahwa sarannya diterima oleh pimpinannya.
3. Dirigen
harus bisa bernyanyi sekalipun dia bukan penyanyi. Kenapa harus bisa bernyanyi,
akan sangat disayangkan jika seorang dirigen mempunyai suara yang sumbang,
bagaimana dia dapat menarik tone dengan benar jika suara yang dikeluarkan suara
sumbang (fals). Dirigen harus dapat bernyanyi karena dia harus dapat
mengajarkan kepada anggotanya bagaimana suara yang dikehendaki atau yang benar,
sebab anggota hanya meniru atau mengikuti apa yang diajarkan oleh pemimpinnya,
tapi bukan berarti dia harus seperti penyanyi-penyanyi pop yang penting dapat
bernyanyi dengan baik. Dirigen harus mampu mengajarkan suara yang bulat dan
dikeluarkan ke arah kepala atau dengan kata lain suara kepala. Dan seorang
dirigen harus mampu menghayati lagu dengan menyanyikan atau memberi contoh
dengan nyanyian yang akan dibawakan anggotanya, apabila tidak mampu maka bisa
dipastikan lagu yang dibawakan pastilah monoton. Dia harus mempelajari lebih
dalam makna dari lagu tersebut dan menghayatinya kemudian diajarkan kepada
anggotannya (mis. Lagu sedih bagaimana cara menyanyikannya begitu juga
sebaliknya) dengan tidak dibuat-buat atau dipaksakan.
4. Dirigen
harus luas pengetahuan musiknya (jika belum luas, dirigen harus banyak
belajar). Pengetahuan musik sangat berguna dan penting diketahui oleh dirigen,
tanpa pengetahuan itu dapat dipastikan paduan suara yang dipimpinnya tidak
dapat menyanyi dengan baik dan indah untuk di dengar. Hal-hal apa saja yang
perlu diketahui oleh dirigen adalah sebagai berikut:
·
Dirigen harus mampu memakai garpu tala
yang benar.
·
Dirigen harus dapat memainkan alat musik
seperti organ atau piano (tidak harus mahir, min. mengetahui saja)
·
Dirigen harus mempunyai pendengaran
musik dengan baik. Mampu membedakan nada dengan tepat (tidak fals) tidak turun
ataupun naik.
·
Dirigen harus mampu bernyanyi dengan
pernafasan yang benar, agar dapat memberi contoh kepada anggotanya.
·
Dirigen harus mampu mengajarkan tehnik
bernyanyi dengan benar (vocal yang baik), seperti jangkauan nada yang tepat,
vocal yang diinginkan dll.
·
Dirigen harus dapat mengajarkan notasi,
ryhtm, dinamika, irama dan birama, tempo, ekspresi, frasering, attack dan
release, artikulasi juga istilah-istilah musik serta dapat menganalisa lagu
yang akan diajarkan kepada anggotanya.
·
Dirigen harus mampu mengenal tingkat
kemampuan Paduan Suaranya.
·
Dirigen harus mampu memberikan
tanda-tanda yang benar melalui gerakan tangannya, jika tidak, anggota tidak
dapat mengerti apa yang diinginkan pemimpinnya. Misalnya gerakan memulai dan
mengakhiri lagu, sering kita lihat pemimin terlalu memberikan gerakan yang
berlebihan sehingga membingungkan anggotanya.
5. Dirigen
harus dapat mengayunkan tangannya sesuai dengan alur lagu yang dibawakan, untuk
itu dia harus mempunyai sikap yang gentle dan gerakan tangan yang tepat. Misal
lagu girang harus diberi gerakan dan wajah yang riang, dan sebaliknya jika lagu
yang berirama keroncong, dirigen tidak mungkin memberi gerakan yang riang tapi
dia harus memberikan gerakan yang mendayu atau mengayun.
TEKNIK
MEMIMPIN SECARA GLOBAL
Seorang
Pemimpin Paduan Suara harus mampu mengungkapkan musik dengan ekspresi yang
optimal, seperti dapat terlihat dari sikap tubuh, gerakan tangan dan mimik dari
pemimpin Paduan Suara saat membawakan suatu lagu/nyanyian kepada anggotanya.
Hal-hal yang perlu diperhatikan oleh Pemimpin Paduan Suara dalam memimpin
adalah sebagai berikut :
Ø Sikap
Tubuh Dikatakan seorang Pemimpin dapat dibayangkan profil seorang pemimpin.
Tidak mungkin pemimpin berbadan bungkuk (loyo), tidak berwibawa, ataupun
berbicara gagap dihadapan rakyatnya. Seorang pemimpin yang disegani oleh
rakyatnya, mempunyai sikap yang gentle, ramah, pintar, berpengetahuan luas,
taat beribadah dsb. Begitu juga dengan pemimpin Paduan Suara harus mempunyai
sikap yang gagah, berwibawa, supel, ramah, berpengetahuan luas dan juga rendah
hati. Untuk itu sikap berdiri harus
-
tegak, tapi tidak kaku atau tegang
-
tidak terlalu banyak bergerak
-
fleksible, (dari atas kepala, leher
hingga pinggang dan kaki)
-
tenang,
-
berwibawa
-
kaki sedikit terbuka (tidak rapat), kalau
boleh sedikit maju ke depan.
-
bahu tegak (tidak bungkuk; tetap rileks)
h. mata tajam tapi lembut i. lengan terbuka (tidak tertutup/menyempit)
Ø Sikap
tangan dan tubuh saat memulai lagu (memberi aba-aba mau memulai maupun
mengakhiri lagu) Sering kita melihat gerakan tangan seorang pemimpin Paduan
Suara terlalu berlebihan dalam menggerakkan tangan dan tubuhnya. Hal ini
dikarenakan kurangnya pemahaman akan seorang dirigen yang sebenarnya. Seorang
dirigen bukanlah aktor atau aktris yang harus memamerkan kehebatan kemampuannya
dan juga seorang penari yang melenggang-lenggokkan tubuhnya. Seorang pemimpin
Paduan Suara haruslah dapat menggerakkan tubuhnya melalui irama yang akan
dibawakan namun tidak harus berlebihan, cukup dengan gerakan yang sederhana
asalkan anggota dapat mengerti yang kita inginkan maka lagu itu akan terasa
indah dan baik. Banyak juga pemimpin Paduan Suara menggerakkan tangan melebihi
bahu terlalu tinggi padahal anggota yang dipimpinnya hanyalah sedikit bukan
ribuan. Hal ini haruslah benar-benar dipelajari dengan benar oleh seorang
pemimpin kapan saat dia harus mempergunakan gerakan tertentu menurut tempat dan
kondisi dari anggotanya. Gerakan tangan dari seorang pemimpin Paduan Suara
haruslah dapat dimengerti oleh anggotanya. Misalnya saat memulai lagu, tangan
seorang konduktor tidak harus memberi ketukan sebelumnya, cukup hanya gerakan
menaikkan tangan sambil ikut bernafas, kemudian ikut memberi aba-aba masuk ke
lagu yang akan dibawakan, namun tidak bersuara cukup lips sing saja (aba-aba
mulut) dan mengakhiri lagu dengan menahan tangan seberapa ketuk lagu (titik
lagu terakhir) kemudian menutup lagu dengan cara masing-masing konduktor, bukan
dengan memberikan terus ketukan hingga menutup lagu. Gerakan tangan konduktor
juga harus dapat dimengerti melalui gerakan dinamika lagu. Tangan yang lebih
terbuka untuk menguatkan volume lagu, begitu juga sebaliknya tangan yang
sedikit menutup untuk mengecilkan volume lagu. Gerakan tangan konduktor juga
harus dapat dimengerti dengan cara mengayunkan tangan yang tegas untuk lagu
yang tegas, seperti lagu berirama mars, dan gerakan tangan yang lincah untuk
lagu yang gembira. Begitu juga sebaliknya gerakan tangan seorang konduktor
haruslah halus pada saat membawakan lagu yang sedih, atau berirama keroncong
atau melayu. Seorang konduktor juga harus dapat memberikan gerakan ritme 1/16
untuk mengingatkan anggota yang kadang sering lupa, maka tugas seorang
konduktor untuk mengingatkan mereka melalui gerakan-gerakan tangan. Namun jika
sudah dikuasai oleh anggota, konduktor tidak perlu lagi memberikan gerakan
tersebut.
Jika
Dirigen dapat memberikan yang terbaik dan mempunyai bekal pengetahuan
kepemimpinan dalam paduan suara, pastilah peranannya sangat mendukung dan
paduan suara itu pasti telah mengeluarkan suara yang indah dan dapat memberikan
berkat kepada orang yang mendengar dan merasakan kasih Tuhan melalui suara yang
diperdengarkan.
Dalam
dunia musik, istilah atau kata-kata musik didominasi oleh bahasa
Italia (eropa). Kata-kata ini mempunyai pengertian internasional. Di bawah ini
merupakan penjelasan singkat yang berhubungan dengan pengertian istilah musik
di Indonesia. Pembakuan bahasa atau istilah musik di Indonesia masih belum
lengkap, tapi secara umum istilah ini sering digunakan dalam pendidikan musik
di Indonesia.
Ritme:
beat dalam irama; nilai notasi
Nada:
bunyi atau suara yang terukur dengan nilai satuan laras
Laras:
ukuran bunyi; untuk menghitung satuan nada ( satu laras/setengah laras)
Melodi:
susunan nada-nada yang teratur
Intro
(introduction): pengantar; perkenalan tema; bagian permulaan lagu; pembukaan.
Motif:
susunan terkecil dalam ritme; pola dalam pembuatan lagu/melodi/tema.
Tema(thema):
pokok kalimat dalam musik.
Interlude
(interludium): selingan; apa saja yang dimainkan sebagai hiburan diantara dua
bagian yang serius, kemudian juga merupakan sebuah komposisi tersendiri.
Koda
(coda): buntut; ekor; tambahan sebagai penutup komposisi.
Interpretasi
(interpretation): cara kita menterjemahkan suatu komposisi dengan penuh
tanggung jawab terhadap komponis serta musiknya dan dengan mempertimbangkan
segala aspek-aspek musikal, gaya, selera jaman dan sifatnya.
Garis
paranada: garis untuk penulisan nada dan ritme.
Tanda
kunci (clef) : untuk menentukan register suara dalam penulisan notasi misalnya
kunci G.
Tanda
mula (key signature): tanda aksidental berupa kres dan mol yang menandai/menentukan tonika atau nada dasar.
Tanda
sukat/birama (time signature): untuk menentukan jumlah ketukan dalam satu
birama misal 4/4, dalam satu birama terdapat 4 ketukan masing-masing not
seperempatan.
Tangga
nada (scale): Musik barat kebanyakan menggunakan tujuh nada yang dikelompokkan
dalam dua jenis yaitu tangga nada mayor dan minor ( major scale dan minor
scale).
Akor:
nada-nada yang dibunyikan bersama dan menimbulkan suara yang harmonis, terdiri
dari dua nada atau lebih. Akor terbentuk dari nada-nada dalam suatu tangga nada
Tanda
tempo: tanda tentang cepat atau lambatnya lagu dinya-nyikan. Pada
dasarnya tanda tempo dibagi menjadi tiga jenis, yaitu lambat, sedang, dan
cepat.
Tanda
dinamik: tanda tentang keras atau lembutnya suatu lagu dinyanyikan. Sama halnya
dengan tanda tempo, tanda ini secara garis besar dibagi menjadi tiga jenis
yaitu lembut, sedang, dan keras.
Tanda
Pugar/natural: Adalah tanda untuk mengembalikan nada yang semula mendapatkan
tanda kres atau mol dalam satu birama.
Kamus musik umum
·
A
-
Accelerando: semakin cepat; mempercepat
tempo dalam lagu.
-
Accent: aksen; tekanan.
-
Acciaccatura: tanda hiasan berupa not
kecil dengan garis silang; yang dibunyikan secara cepat; hamper serentak dengan
nada pokok.
-
Acoustic: ilmu bunyi; yang berhubungan
dengan resonansi; gema dalam sebuah instrument atau gedung.
-
Adagio: lambat; tetapi tidak selambat
Largo
-
Allegro: Riang; tempo yang cepat
-
Alto: Suara rendah wanita dibawah
sopran; singkatan dari biola alto; singkatan dar saxophone alto; tanda
kunci yang mengunci nada C pada garis ketiga dari balok not.
-
Amabile: mengambil hati; manis; merdu.
-
Ambitus: luas wilayah nada; register
suara; jangkauan suara.
-
Andante: berasal dari andare (berjalan);
tempo yang sama seperti orang berjalan; tempo sedang.
-
Appoggiatura: tanda hiasan brupa not
kecil yang bersifat bersubstraksi; bernilai setengah nada pokok, atau jika nada
pokok bernilai tiga, sepertiga, atau dua pertiga nada pokok; dimainkan lebih
cepat, tetapi tetap mengambil waktu dari nilai nada pokoknya (on the beat)
-
Argpeggio: nada-nada suatu akor yang
dimainkan dengan cepat, secara berurutan seperti petikan pada instrument gitar;
trinada yang dimainkan berurutan gerak panjang.
-
Arrangeren; menggubah lagu; membubuhi
suatu iringan pada lagu, atau merubah iringan atau gubahan. Hasil dari penataan
itu disebut: aransemen.
-
Ascending: meninggi (naik)
-
Assai; sangat
-
Aubade: music yang diselenggarakan pagi
hari sebagai persembahah atau penghormatan.
-
Augmentation: memperbesar, memperbanyak,
misalnya nilai-nilai nada menjadi dua kali lipat.
-
Augmented: diperbesa
-
A Tempo : Kembali ke tempo awal.
-
Absolute Pitch : Merupakan pendengaran
yang dapat mengidentifikasi nada (Perfect Pitch).
-
Acapella : Merupakan musik vokal tanpa
diiringi oleh instrument.
-
Accarezzevole : Ekspresif.
-
Accelerando : Merupakan tanda untuk
mempercepat tempo.
-
Accent : Memberikan penekanan pada not.
-
Accentato : Dengan aksen; dengan
tekanan.
-
Acceso: Dipantik, berapi.
-
Accidentals : Merupakan tanda-tanda
untuk menaikan dan menurunkan nada.
-
Accompagnato : Solis ditemani oleh
iringan yang mengikuti kecepatan solis tersebut.
-
Accompaniment : Merupakan musik
pengiring.
-
Ad Lib (Ad Libitium) : Pemain instrument
memainkan instrument mereka secara bebas.
-
Adagietto : Dimainkan dengan agak pelan.
-
Adagio : Dimainkan dengan santai /
pelan.
-
Adagissimo : Dimainkan dengan sangat
pelan sekali.
-
Affannato / Affannoso : Dimainkan dengan
penuh kepedihan.
-
Affettuoso / Affettuosamente /
Affectueusement : Dimainkan dengan kasih (penuh emosi).
-
Affrettando : Dimainkan dengan
terburu-buru, bergegas maju.
-
Al Fine : Sampai akhir.
-
Alla Breve : Dalam waktu yang terpotong,
dua ketukan per birama atau ekuivalennya.
-
Alla Marcia : Dengan gaya
baris-berbaris.
-
Allargando : Diperlebar, setiap kali
semakin lambat.
-
Allegretto : Dimainkan dengan sedikit
hidup & agak cepat.
-
Allegretto Vivace : Dimainkan dengan
Tempo yang agak cepat.
-
Allegrissimo : Dimainkan dengan sangat
cepat, namun lebih lambat dari presto.
-
Allegro : Dimainkan dengan riang, tetapi
sering dipraktekan sebagai cepat & hidup.
-
Altissimo : Sangat tinggi.
-
Alto : Merupakan suara rendah wanita.
-
Alzate Sordini : Angkat atau singkirkan
peredam suara.
-
Amoroso : Dengan cinta.
-
Anacrusis : Not yang mendahului birama
pertama.
-
Analog : Merupakan alat elektronik yang
tidak digital.
-
Andante : Kecepatan orang berjalan /
tempo menengah.
-
Andantino : Sedikit lebih cepat dari
Andante.
-
Animato : Hidup.
-
Apaisé : Tenang.
-
Appassionato : Dengan penuh semangat.
-
Arioso : Penuh dengan melodi.
-
Arpeggiato : Dimainkan dari nada
terendah hingga nada tertinggi. Begitu juga sebaliknya.
-
Arpegio : Merupakan uraian nada-nada
dari chord yang berurutan naik dan turun.
-
Atonality : Membalikan kunci atau tonal
center.
-
Attacca : Pada akhir bagian, langsung mulai
kebagian berikutnya, tanpa jeda atau berhenti.
-
Augmented : Merupakan interval yang di
perlebar.
-
Ausdruck : Ekspresi.
-
Ausdrucksvoll : Dengan penuh eskpresi.
-
Avant-garde : Merupakan cara bermusik
yang tidak konvensional.
·
B
-
Bagpipe: alat musik tiup asalnya dari
asia, tetapi menjadi alat music rakyat dari Scotland, terdiri dari beberapa
pipa untuk membawakan melodi dan satu dua pipa yang hanya bersuara satu nada
(drones) serta suatu kantong angin (wind-bag) yang dijepit dengan lengan untuk
mengalirkan udaranya ke pipa-pipa.
-
Banyo: alat musik berdawai terkenal dari
rakyat negro di AS bagian selatan, kemudian dipakai juga pada orkes Jazz,
lehernya seperti gitar, tetapi badanya bundar berselaput kertas pada gendering.
-
Bar: birama; dalam satu kelompok sukat.
-
Baritone: jenis suara pria, antara bas
dan tenor; nama alat musik tiup atau alat lainnya yang wilayah nadanya
setingkat.: barok; jaman/era barok; ajaib sesuatu yang aneh, lain dari yang
lain; dalam sejarah kesenian dipakai untuk menunjukan jaman tertentu (akhir
abad ke -17 dan abad ke-18)
-
Bass: bas; suara pria yang paling
rendah; register bawah, penjelasan tambahan untuk semua alat music yang paling
rendah wilayah nadanya; kunci bas lebih dikenal dengan nama kunci F.
-
Beat; ketukan birama.
-
Bel Canto: nyanyian bagus; maksunya
tehnik vocal dari Italia yang bertitik berat pada keindahan dan kemantapan
suara (colour).
-
Blockflote: suling dari kayu; lobang
untuk meniupkan udara adalah sipit.
-
Bolero: tarian rakyat Spanyol berjenis
¾.
-
Boogie Woogie: suatu gaya khas dari
musik Jazz. Tangan kiri secara ostinato (diulang-ulang) membawakan bentuk
irama, sedangkan tangan kanan bergerak dengan babas seolah berimprovisasi.
-
Bourdon: pipa organ gereja yang paling
rendah.
-
Breve: singkat; jenis birama 2/2; not
benilai ½ menjadi satuan waktu; jenis birama 4/4 dimainkan dengan pembagian dua
beat.
-
Broken chords: trinada yang dimainkan
berturutan gerak pendek; pecah akor; arpeggio pendek.
-
Bacbeat : Merupakan latar belakang
irama/ ritme yang stabil.
-
Ballad : Merupakan lagu yang berirama
lambat seakan – akan bercerita.
-
Bar : Merupakan pengelompokan ketukan -
ketukan dalam hitungan genap atau ganjil.
-
Bar Line : Merupakan garis vertical
pemisah yang membatasi antar bar.
-
Baritone : Merupakan pertengahan suara
antara tenor dan bass pada vokal pria / alat musik.
-
Bass : Merupakan suara terendah dari
vokal pria atau nada terendah pada musik.
-
Beat : Ketukan teratur sebagai pedoman
meter, ritme, dan tempo.
-
Bending Note : Merupakan nada yang
meliuk (Ciri khas dari musik blues).
-
Birama : Merupakan ketukan yang berulang
– ulang.
-
Brass Section : Merupakan kelompok
pemain Brass, bagian dari band.
-
Bridge : Merupakan bagian transisi
antara dua tema musik.
-
Brightly : Merupakan tanda Dimainkan
dengan gembira.
-
Broken Chord : Merupakan Arpegio chord
yang dimainkan secara tidak beraturan.
·
C
-
Cadenza: kadens; penutup, bagian akhir
komposisi berdasarkan akor-akor utama yang menegaskan pertangganadaan, atau
menunjukan ke suatu modulasi; deretan berupa hiasan yang bebas sebagai persiapan
bagian akhir komposisi; pada konser solo dengan orkes, cadenza merupakan bagian
yang cukup panjang, agar pemain solo dapat memamerkan keterampilannya.
-
Canon: kanon; lagu bersuara dua atau
lebih, yang melodinya secara berurutan ditiru oleh masing-masing suara.
-
Cantabile: berlagu
-
Cantata: adalah sebuah vokal komposisi
dengan instrumental iringan , biasanya dalam beberapa gerakan , sering
melibatkan paduan suara .
-
Celesta: alat music seperti piano kecil
tetapi sumber suara adalah tongkat-tongkat baja (bukan dawai) suaranya tinggi
dan halus.
-
Cello: singkatan dari violon-cello,
biola besar dengan posisi memainkan alat dengan cara dijepit antara kedua kaki,
suaranya merdu sekali dan wilayah nadanya rendah.
-
Cembalon: alat music berdawai yang
mendahului piano, dawainya dipukul dengan martil-martil kecil.
-
Choir: paduan suara (istilah untuk
paduan suara dari gereja).
-
Choral: lagu gereja yang dibawakan
paduan suara bersuara empat (SATB)
-
Chord: akor
-
Chromatic: berjarak setengah laras
antara nada satu dengan yang lain.
-
Clarinetto: klarinet, alat tiup kayu,
wilayah nadanya sama dengan biola.
-
Clavicembalo: alat music yang mendahului
piano, memakai klaviatur (kadang-kadang sampai dua atau tiga). Letaknya dawai
sama jurusannya dengan tuts, dan dawainya dipetik bukan dipukul.
-
Clef: kunci
-
Closed position: susunan tertutup,
susunan dimana nada-nada dari suatu trinada berdekatan.
-
Concerto: pergelaran musik (konser);
bentuk ciptaan yang dimainkan oleh suatu alat music atau lebih, secara bersama-sama
atau berselingan dengan orkes lengkap.
-
Conservatorium: Institut pendidikan
musik; konsevatori.
-
Contrabasso: kontrabas, alat gesek yang
terbesar dengan wilayah nada terendah.
-
Contrapunnctus: kontrapung; titik lawan
titik. Terhadap satu melodi tertentu, dicipta melodi lain, melawan tiap not
dari melodi pertama itu terdapat not lain sehingga terwujud suatu melodi baru.
-
Crescendo: makin lama makin keras
(volumenya bertambah)
-
Cymbals: simbal; alat pukul terdiri dari
dua keeping logam. Seperti tutup panic yang saling dipukul. Atau satu kepingan
logam yang digantung sehingga jika dipukul dapat bervibrasi bebas.
-
Cadence : Pergerakan melodi / harmoni
yang menjadi konklusi sementara atau akhir.
-
Cadenza : Pemeragaan kemahiran teknik
improvisasi oleh solis pada bagian akhir musik.
-
Changes : Merupakan pergerakan chord.
-
Chord : Harmonisasi tiga nada atau
lebih.
-
Chord Embellishment : Memperindah dengan
menambah ornamentasi nada pada chord.
-
Chordal Tones : Merupakan nada-nada yang
terdapat di dalam konstruksi chord.
-
Chromatic : Merupakan susunan /
penggunaan melodic atau harmonik dari 12 nada.
-
Clef : Merupakan simbol yang menyatakan
wilayah nada-nada pada stave.
-
Coda : Merupakan bagian penutup dari
musik.
-
Common Time : Merupakan empat ketukan
dalam satu bar.
-
Consanance : Merupakan gabungan beberapa
nada yang terdengar harmonis.
-
Counterpoint : Merupakan alur dua
rangkaian melodi atau lebih secara bersamaan.
-
Crescendo : Suara menjadi keras secara
bertahap.
-
Da Capo ( DC ) : Merupakan tanda yang
menunjukan untuk memulai dari awal.
·
D
-
Decrescendo: berhubungan dengan tanda
dinamik; makin lama makin lemah (volumenya berkurang)
-
Diatonos (diatonic): (dia=terus,
tonos=nada): deretan atau urutan nada yang terus menerus. Tangganada diatonic
berdasarkan jarak-1(tonos) dan jarak-1/2(semi-tonos);
-
Diminished (dim): diperkecil; jarak 1 ½
– 1 ½ laras.
-
Dirigent: pembimbing/pemimpin orkes;
pemimpin paduan suara; pemimpin pagelaran.
-
Do: nama nada pertama dari system
solmisasi, di Prancis dan Italia do ini adalah nama mutlak untuk nada C.
-
Dolce: manis; halus; lembut.
-
Dominant (dominan) nada kelima dari
tangganada, peranannya sangat penting (root)
-
Drum: drum set; jenis alat music perkusi
-
Duetto /duo (duet): gubahan untuk dua
suara manusia/dua instrument/dua pemain.
-
Duool : pembagian not bernilai tiga
dalam dua bagian misalnya pada jenis birama 6/8, misalnya not 3/8 dibagi 2 not
1/8 geraknya seolah memperlambat.
-
Dynamica: dinamik; ilmu gaya; dalam
dunia music semua hal yang berhubungan dengan perbandingan volume nada (keras-lembut)
-
Decrescendo : Suara menjadi lembut
secara bertahap.
-
Diatonic : Merupakan nada yang terdiri
dari tujuh tangga nada.
-
Diction : Merupakan cara mengucapkan
kata pada penyanyi.
-
Diminished : Interval diperpendek.
-
Dissonance : Merupakan bunyi yang
membuat rasa galau pada pendengaran.
-
Dominant : Merupakan nada ke lima pada
nada minor / major.
-
Double-stop : Dua nada di bunyikan
serempak pada instrument string.
-
Downbeat : Merupakan ketukan pertama
pada bar.
-
Dragging : Tempo yang menjadi lambat
dari tempo yang seharusnya secara tanpa disengaja.
-
Duet / Duo : Merupakan komposisi yang
menampilkan dua pemain.
-
Duplet : Merupakan tiga ketuk dibagi dua
dengan nilai tempo yang sama.
-
Dynamic : Berkenaan dengan volume dan
kelembutan.
·
E
-
Echo: eco; gema ; gaung.
-
Elegie: ratapan tangis, lagu duka.
-
English horn: alat music tiup; bukan
horn tapi hobo! Yaitu hobo-alto karena lebih besar daripada hobo biasa, wilayah
nadanya lebih rendah.
-
Enharmonis: pada bangsa Yunani nama
untuk tetrachord yang terdiri dari jarak-jarak: 2-1/4-1/4.; nada yang suaranya
sama, tetapi namanya berlainan, misalnya Cis=Des; Eis=F.
-
Ensembel: Rombongan, permainan bersama,
sekelompok musisi.
-
Espressivo: berperasaan.
-
Etude: Latihan, komposisi music yang
mengandung tehnik latihan, lagu untuk mengembangkan teknik-main.
-
Extended position: atau open position;
susunan terbuka, nada-nada dari trinada berjauhan, antara yang kesatu dan
ketiga jaraknya melebihi oktaf.
-
Encore (More) : Merupakan istilah
meminta pemain untuk menambah lagi pergelarannya.
-
Enharmonics : Merupakan satu nada dengan
nama yang berbeda.
-
Ensemble : Kelompok pemain.
·
F
-
Fagot: alat tiup yang panjang dari kayu,
yang wilayah nadanya rendah sekali, biasanya digunakan dalam musik
orchestra
-
Falsetto: nada pria register suara yang
lebih tinggi daripada normal dan menghasilkan suara tinggi seperti seara
wanita.
-
Fermata: tanda memperpanjang nada atau
istirahat, lamanya tidak tentu.
-
Finale: bagian terakhir, penutup.
-
Fine: tamat, akhir lagu.
-
Flat: tanda menurunkan nada ½ laras;
mol: b
-
Flute: suling. Sampai abad pertengan
abad ke 18, suling ditiup seperti blockflote atau recorder. Pada orkes simfoni
dipakai flauto traverse, yaitu suling dengan lobang peniupnya disamping pangkal
tiup.
-
Forte: keras; volumenya besar)
-
Forza: tenaga, kekuatan.
-
Fragment: sebagian.
-
Frasering/phrasing: pembagian menurut
struktur kalimat.
-
Fuga: pelarian; pengungsian; komposisi
polifonis bersuara dua atau lebih. Satu suara membawakan tema dan disusul
suara-suara yang lain membawakan tema itu juga menurut peraturan dan urutan
tertentu.
-
Falsetto : Merupakan suara tinggi vokal
yang tidak umum.
-
Fermata : Menahan nada / chord / rest.
-
Figured Bass : Merupakan pola / bagian
dari bass.
-
Finale : Merupakan tema penutup.
-
Fine (Ending) : Merupakan akhir dari
komposisi.
-
Fingerboard : Tangkai ber-senar untuk
jari pada instrument ber-string.
-
Flat : Turun ½ nada.
-
Forte : Dimainkan secara keras.
-
Fortissimo : Dimainkan secara sangat
keras.
·
G
-
Gentile: manis; ramah tamah; halus;
lembut.
-
Grand Piano: piano besar; piano yang
mendatar.
-
Glissando: meluncur, tergelincir
(nada-nada yang dibunyikan dengan menyeretkan jari lewat gerigi
sehingga urutannya cepat sekali)
-
Glissando (Gliss) : Memainkan nada pada
piano dengan kecepatan tinggi.
-
Gracioco : Berekspresi dengan indah.
-
Grance Note : Merupakan ornament nada
yang singkat dan tidak perlu hitungan khusus.
-
Groove : Merupakan penjiwaan dari tempo
“laidback” yang konstan dan stabil.
·
H
-
Half-step : Merupakan jarak interval
setengah nada.
-
Harmony : Tentang perpaduan bunyi yang
selaras.
-
Head : Melodi lagu.
-
Horn Section (Brass Section) : Merupakan
kelompok pemain alat tiup pada band.
-
Interval : Merupakan jarak antara dua
nada.
-
Inversion : Merupakan nada pada chord
yang dipindahkan ke oktaf atas atau bawah.
·
J
-
Jam Session : Bermain musik dalam kelompok
secara informal/ tidak resmi.
-
Key Signature : Merupakan tanda
accidentals dipermulaan stave, untuk menentukan kunci.
·
L
-
Laidback : Bermain sedikit diperlambat.
-
Largo : Dengan sangat lambat sekali.
-
Leading Tone : Merupakan nada ketujuh
pada nada diatonic.
-
Ledger Line : Merupakan garis tambahan
pada partitur, bisa diatas atau dibawah stave.
-
Legato (Slur) : Nada-nada yang dimainkan
bersambung dengan tanda garis lengkung.
-
Lento : Dimainkan dengan pelan dan
berhubungan.
-
Licks : Phrasing singkat atau klise phrasing
yang dapat diidentifikasikan.
·
M
-
Maestoso : Berekspresi dengan khidmat.
-
Markato : Berekspresi dengan tekanan
-
Measure : Merupakan hitungan pada
sekelompok ketukan.
-
Mediant : Merupakan nada ke tiga pada
nada major atau minor.
-
Melody : Merupakan rangkaian nada – nada
yang tinggi rendahnya teratur.
-
Metronome : Merupakan alat yang
membunyikan jumlah ketukan per-menit.
-
Mezza De Voice : Suara menjadi keras
lalu menjadi lembut kembali.
-
Mezzo Forte : Dimainkan secara agak
keras.
-
Microtone : Merupakan jarak lebih kecil
dari setengah nada (Half Step).
-
Moderato : Dimainkan dengan kecepatan
sedang.
-
Modulation : Merupakan perubahan kunci.
-
Motif : Merupakan melodi singkat yang
sangat khas.
Aqual
voices
Aqual
voices adalah suara yg sama jenisnya,seperti suara laki-laki atau suara
perempuan saja,atau suara dengan ambitus sama:all tenor atau all
soprano. Lawan dari suara campuran (mixed voices).
Blues
Blues
berasal dari perkembangan musik spiritual kaum hitam Amerika.Biasanya bertempo
labat dengan irama syncopatis.Disebut blues karena bernada biru,yaitu
nada yg diturunkan 1/2 nada pada jarak nada terts,kwint,atau,septimo.Contoh:
nada-nada dari tangga nada C mayor,E,G,atau B.Penggunaan nada-nada ini
menimbulkan dampak (effect) keragu-raguan antara tangga nada minor dan
mayor.
Bolero
Bolero merupakan musik tari Spanyol di akhir abad ke-18; diiringi castanets,sepasang bilah kayu yg digerakan oleh ibu jari dan jari telunjuk utk membunyikan suara tepuk kayu dan mengiringi irama tari.Musik ini berirama 3/4 dgn tempo moderato di mana pola irama pada bar pertama lebih kuat daripada bar berikutnya.
Bolero merupakan musik tari Spanyol di akhir abad ke-18; diiringi castanets,sepasang bilah kayu yg digerakan oleh ibu jari dan jari telunjuk utk membunyikan suara tepuk kayu dan mengiringi irama tari.Musik ini berirama 3/4 dgn tempo moderato di mana pola irama pada bar pertama lebih kuat daripada bar berikutnya.
Bossa
Nova
Musik
tari Brazillia,campuran samba dan cool jazz.
Cantata
Cantata
merupakan komposisi utk suara solo,koor,atau kedua-duanya,disertai iringan
instrument,serta terdiri dari beberapa gerak musik (movement),sekitar
aria,duet,recitative,dan paduan suara,Cantata modern sudah seperti
oratorio,tetapi pada umumnya lebih pendek dan tdk terbatasdalam lagu2 rohani
melainkan juga lagu2 sekuler.Mulai muncul pada akhir abad ke-18 dan bias di
gambarkan sebagai opera dlm bentuk konser tanpa pakaian seragam,dekor,dan
adegan. Cantata juga merupakan perkembangan dari madrigal,menjadi bentuk musik
vocal penting baroque (sampai kira2 thn 1750)
Caro
(Inggris)
Lagu
natal,disebut juga Noel (Prancis) atau Weihnachtslied (Jerman).Pada awalnya di
Inggris,carol digunakan utk lagu2 gy mempunyai refrain tertentu yg disenut
burden.
Chord
Bunyi
serempak dari dua nada atau lebih.Ilmu tentang hubungan antara berbagai macam
susunan nada2 itu adalah ilmu harmoni.Chord terdiri dari beberapa interval
suatu tangga nada.Chord yg paling sederhana adalah triad,yaitu bunyi serempak 3
buah nada,atau istilah teknisnya 2 buah terts bertindih.
Tert
dasar adalah C-E dan terts di atasnya adalah E-G.Chord yg terdiri dari C-E-G
dinamai sesuai nama dasar atau akarnya.Karena itu dlm tangga nada C mayor
terdapat 7 nama chord sesuai dgn nama nada akar dan interval tert-nya.
Couterpinot
(Inggris),Kontrapuknt (Jerman)
Teknik
penggabungan dua atau lebih lagu (melodi),yg dinyanyikan/dimainkan bersama
sama,tetapi menghasilkan harmoni yg enak didengar.Sebenarnya,counterpoint
identik dgn polyfoni.Polyfoni disukai pada abad pertengahan (abad 9 sampai
kira2 thn 1500).Sedangkan teknik counterpoint memasuki musik pada abad 16
sampai abad ke-18.Banyak ciptaan musik yg contrapuntal berdasarkan teknik
counterpoint seperti lagu2 Canon dan Fugue.Ada juga pemakaian counterpoint pada
bagian2 tertentu dari ciptaan musik.Puncak musik counterpoint tercapai pada
abad ke-16 yg ditemukan pada musik,motet madrigals dan mass dari komponis2
Byrd,Palestrina,Lasso,dan Victoria.Komponis terbesar dari musik counterpoint
ini adalah Bach.Hal ini sangat jelas terdapat dlm semua ciptaan2 terutama dlm
permainan ketboard/piano dan clavier.
Credo
(Latin)
Artinya
saya percaya.Credo merupakan seksi ketiga dari kebaktian gereja Roma Katolik.
Etude
Permainan
instrument musik utk peningkatan mutu teknik,biasanya dgn meteri2 sulit utk
mencapai permainan yg indah.
Funeral
march
Mars
duka pada waktu pemakaman dgn tempo yg lambat.
Gregorian
(abad 6)
Musik
vocal chant,plain chant,plain song,sesuai nama Paus Gregorius I (thn 590-604);
musik vocal yg di gunakan utk pelayan gereja2 Katolik.
Hymne
Lagu
religius yg mengekspresikan pujian dan kasih kepada Allah.Pencipta pertama lagu
hymne berasal ndari Siria (abad ke-4) kemudian Yunani dan Katolik.Roma (abad
berikutnya).Kini banyak lembaga pemerintah dan nonpemerintah,termasuk partai
politik memiliki laguhymne utk menyatak puji dan kasih kpd Allah,dan doa agar
cita2 lembaga didengar-Nya.
Interludium
(Interlude,Inggris)
Interludium
adalah permainan musik pendek yg diselipkan di antara ayat2 lagu atau bagian2
komposisi musik.Musik pendahulunya disebut preludium dan pada bagian akhir
disebut postlidium.
Jam
Pertunjukan
tdk resmi musik jazz atau rock atau penyanyi lagu2 rakyat.Dalam pertumbuhan nya
juga meliputi permainan improvisasi.
Jazz
Bermuladari
karya para pekerja kulit hitam Amerika di bagian selatan pada permulaan abad
ke-20,kemudian beralih ke Chicago.Semula mengandalkan musik spiritual kemudian
blues,ragtime dari abad ke-19.Orang2 kulit putih Amerika membuat imitasi
dgn melibatkan unsur2 alat tiup logam(brass marching band) dan pada
akhirnya dgn alat musik dawai (string band) yg mengiringi acara dansa
dan pesta.Pemain piano ragtime dgn iringan banjo dan alat2 musik lainnya
memberi jazz satu keistimewaan tersendiri,yaitu irama syncope dgn tekanan pada beat
yg tdk terduga dan tdk merata.Hal ini menjadikan musik jazz berirama rumit dan
sulit dituliskan secara akurat dalam partitur.Lagu2 jazz biasanya adalah lagu2
blues dgn iringan gitar dan menggunakan beberapa nada2 biru (blue notes),yaitu
nada2 yg direndahkan ½ nada dari tingkat terts,kwint,dan septimo,di imprvisasi
dan dijadikan nada2 baru.Di pangkalan jazz New Orleans (Dixieland),kelompok
jazz menggunakan alat musik tiup dan rhytm section.Cornet dan terompet bersama
clarinet dan trombone membawakan melodi.Terompet dan Cornet memimpin
permainan,sementara clarinet dan trombone membuat harmoni pada nada2 tinggi dan
rendah.Rhytm section dibentuk oleh gitar,bass,dan drum.Ada juga band yg
memainkan banjo,piano, keyboard,dan tuba.
Kanon
1
Komposisi
musik atau seksi dari komposisi yg melodinya dimainkan dlm satupart suara (voice
par) kemudian ditirukan oleh satu atau lebih part suara lainya.Kanon yg
digemari anak2 adalah lagu2 kanon anak2 seperti lagu “Three Blind
Mice”,”Row,Row,Row Your Boat”.Kanon seperti ini disebut juga perpetual canon
karena tiap part,sesampainya di akhir melodi di mulai lagi dari permulaan
melodi,dst
Kanon
2
Kanon
2 yg popular di Indonesia dan diajarkan disekolah dasar (SD) adalah lagu
sederhana yg dinyanyikan berulang-ulang.Biasanya terdiri dari 4
kalimat(A,B,C,D).
Penyanyi
nya dibagi menjadi 4 kelompok.Kelompok 1 menyanyikan seluruh lagu disambung
oleh kelompok 2 dari kalimat A pada waktu kelompok 1sudah memasuki kalimat
B,sedangkan kelompok 3 baru mulai sesudah kelompok2 sampai pada kalimat B dst.
Konduktor
(Dirigent,Belanda)
Pemimpin
yg mengarahkan kemlompok penyanyi atau pemain alat2 musik agar bermain
bersama-sama,serempak dlm tempo,dinamika,irama,pengkalimatan(phrasing),artikulasi,dan
interpretasi yg tepat sesuai komposisi yg mereka mainkan.Adalah hal yg wajar
apabila interpretasi konduktor berlainan dgn kehendak komponis,namun konduktor
harus berupaya agar interpretasi nya mendekati/pas seperti yg dikehendaki
komponis dlm memimpin,ada konduktor yg menggunakan tongkat,ada yg hanya menggerakan
tangan nya ,atau kedua-duanya.Konduktor boleh menggunakan gerak wajah,
kepala,mata,dan seluruh badannya utk menandakan semua kehendak yg diinginakn
sesuai dgn komposisi musik.Dulu dlm kelompok orkestra konduktor boleh memimpin
dari tempat duduk atau berdirinya sambil ikut bermain.namun kini konduktor
menjadi pemimpin dgn berdiri di depan tanpa bermain kunduktor harus berbagai
gaya dan periode musik,misalnya karya Mozart,Bach,Schoenberg.
Konser
Pertunjukan
musik untuk umum,biasanya melibatkan permainan solo atau duet yg disebut juga
recital.Opera dapat juga digolongkan dalam pertunjukan konser apabila
penampilannya tanpa kostum,lakon,dan,dekor.Pertunjukan musik popular juga boleh
disebut konser,tetapi tanpa menghiraukan nomor-nomor yg ditampilkan para pemain.
Madrigal
Pada
permulaan abad ke-4 di Italia beberapa jenis sajak dipakai sebagai bahan
komposisi musik dgn dua bagian suara:bagian atas diperuntukan sebagai hiasan(ornament)
yg lebih rumit dibandingkan bagian bawah.Sajak itu terdiri dari 2 atau 3 stanza,dan
2 baris pada seksi penutup disebut ritornello. Pada abad ke-16 di Inggris dan
Italia,teks musik madrigal diciptakan dalam bentuk bebas dgn syair2 indah.Musik
nya bermaksud utk mempertinggi mutu unsure keindahan dan liriknya.
Maestoso
(Italia)
Penampilan
dgn cara megah,mulia,agung,dan bermartabat.
Marcato
(marc)
Pembawaan
dgn tekanan pasti.
March,Marcia,alla
Marcia,mars
Komposisi
musik sederhana dgn irama kuat dan kalimat musik teratur.Biasanya dlm birama
genap 2/4,4/4,tetapi kadang2 dlm birama 6/8 atau 2 (genap) x 3/8 dgn tempo
cepat>.Pada umumnya mars tertulis dalam 3 bagian yg disebut ternary,yaitu A
(seksi pembukaan),B(seksi tengah) gy disebut trio dgn kunci subdominant atau
kwart dan nada dasar seksi A dan seksi C.
Mass
Satu
jenis musik religius yg terpusat di Gereja Katoilik dgn melodi sederhana
seperti lagu Gergorian.
Medley
Beberapa
lagu atau musik yg dimainkan sambung-menyambung tanpa jeda.
Melodrama
Musik
yg umumnya dipakai dlm opera,di mana pelaku utama menceritakan bagian dari
carita itu selama istirahat.
Musik
aleatory
Musik
yg tergantung pada komponis dgn segala kemungkinan2 baik tempo,dinamika,hukum2
matematika dan kemungkinan bagaimana mempertunjukannya.
Musik
atonality
Musik
atonality adalah gaya komposisi yg menghindrai pusat nada.Pusat nada adalah
nada2 yg telah ditetapkan dari 12 nada dalam satu oktaf lengkap dgn nada2
kromatis dan kunci2 musik yg pasti dan ditetapkan,sebagai lawan dari musik
tonal dgn segala rumus2 nadanya.
Musik
konkrit (musique concrete)
Musik
konkrit adalah semacam musik berdasarkan suara nyata (real/concrete sound),sperti
suara jalanan,suara makhluk,suara sirine,suara guruh,dsb.Musik ini tdk utk
dipertunjukan,melainkan hanya diselip-selipkan pada rekaman2 musik.
Musik
modern
Musik
modern adalah musik abad ke-20.Nama umumnya gaya musik yg berkembang sekitar
thn 1900-an.Nama2 aliran musiknya antara lain musik elektrik, music aleatory, atonality,
expresionisme, musik konkrit,neo klasik,dan serial musik
Musik
serial
Musik
serial adalah komposisi musik yg berdasarkan rangkaian khusus dari nada2
pich,irama,dinamika,atau unsur2 lainnya yg berulangkali pada seluru komposisi.
Neo-classic
Neo-classic
adalah kebangkitan kembali gaya bentuk musik teristimewa musik baroque dan
klasik(1600-1800)oleh komponis2 muda abad ke-20 seperti Ferruccio Busoni(asal
Italia-Jerman),Aaron Copland,Roy Harvis dan Elliot Carter,Stravinsky,Hindemith.
New
age
New
age adalah gaya instrumental musik popular yg mencampurkan unsur2 rock
jazz,musik minimalis ked lm suara2 lembut dgn iringan solo piano,gitar,orkes
kecil,gabungan instrument akustik dan elektrik dalam permainan improvisasi dgn
harmoni sederhana.
Opera
Opera
adalah sandiwara/drama di mana karakter kata2 dinyanyikan agak seperti
diucapakan yg biasanya diiringi oleh instrument musik.Opera dimainkan di atas
panggung dgn pakaian sesuai cerita,layer,dan penerangan di mana penyanyinya
melakonkan cerita dgn bernyanyi.Opera biasanya diiringi oleh orkestra lengkap
yg di tempatkan di atas panggung lebih rendah dari panggung utama yg disebut
pit.Teks opera disebut libretto terdiri atas beberapa seksi yg disebut
act.Lagu2 vokal opera menjangkau aria2 recitative,duet,trio,kwartet,sampai
apduan suara lengkap.Walaupun telah diketahui asal mula permainan kombinasi
antara drama dan musik adalah dari Yunani Kuno,opera sebagai bentuk musik lahir
pada thn 1590-an di Florence,Italia .Pada waktu itu sebuah kelompok bangsawan
yg dinamakan Camerata berusaha mengadakan perubahan penyegaran drama klasik
Yunani ke musik.
Operetta
Operetta
adalah opera yg subjek dan pelaksanaannya seserius opera.Subjeknya adalah
cerita2 sentimental,lucu,atau terkadang bermuatan satire (sindiran2),musiknya
adalah music popular dan atau music rakyat.Tidak semua lakon caritanya
dinyanyikan.ada juga bagian2 liriknya diucapkan dgn kata2,ada ada juga bagian
yg dinyanyikan dan ditarikan.Operetta muncul pada pertengahan abad
ke-19,komponis Jacques Offenbach dari Prancis menulis beberapa cerita operetta
berisi semacam cerita ejekan (parody) dari mitos Yunani yg disebut opera
bouffe.Franz von Suppe (1819-1895) dari Austria adalah komponis pertama yg
menulis kira2 30 buah operetta jenis tsb.
Oratorio
Oratorio
adalah jenis teks music panjang utk para pemain tunggal (solois)paduan
suara,dan orchestra.Biasanya teksnya berdasarkan ayat2 dari ktab suci (bible),tapi
juga beberapa sekuler.Oratorio dipertunjukan tanpa layar panggung,pakaian
seragam,dan adegan2.Ceritanya diucapkan melalui music yg terdri dari recitavio
solo,seksi yg diucapkan berupa kata2 (speechlike section) utk solo
(aria),duet,kwartet,kelompok vocal kecil dan paduan suara.Pada umumnya
orchestra lengkap sangat berperan mengiringinya.Oratorio berasal dari kata oratory,yaitu
sebuah ruangan dalam gedung gereja tempat para pemimpin mengadakan
pembicaraan,persiapan pelayanan berupa sermon dan lagu2 pujian yg disebut
lauda,yg dinyanyikan di Italia di akhir abad ke-16 yg diprakarsai oleh pemimpin
rohani St.Fillipo Neri.
Parlando
(Italia=berbicara)
Parlando
adalah pembawaan music vocal dgn cara seperti berbicara jelas,biasanya sangat
cepat dan diucapakan dengan hati2 (bahasa Jerman:Sprechstimme=suara berbicara).
Passionate
(Italia)atau con passion
Passionate
adalah pembawaan penampilan dgn perasaan yg sungguh2 tinggi.
Perbaikan
chord (inversion)
Misalnya,jika
nada dasar C dlm chord C-E-G dibalikan 1 oktaf ke atas menjadi chord E-G-C maka
perbalikan ini disebut chord C – perbalikan pertama di mana nada E menjadi nada
terndah.Chord ini disebut chord C perbalikan pertama (first inversion),atau
bisa juga disebut chord 6/3 karena interval dari nada terendah E ke chord G
adalah interval 3 (thrird) dan interval E ke C (nada tinggi) adalah
interval 6 (sixth).Karena itu chord C perbalikan pertama disebut juga chord
6/3.Selanjutnya apabila perbaikan pertama E-G-C,nada terendahnya,maka chord ini
disebut chord C perbalikan kedua (second inversion).Karena interval nada
terendah (G) dgn nada tertingginya (E) adalah interval 4 (fourth) dan
interval nada terendahnya (G) dgn nada di atasnya C adalah interval 4 (fourth)
dan interval nada terendah (G) dgn nada tertinggi nya (E) adalah interval 6(sixth),maka
chord Cperbalikan kedua ini disebut juga chord 6/4.
Ada
juga chord yg lebih luas lagi,yaitu jika di atas chord2 seperti diterangkan di
atas ditambahkan lagi sebuah interval terts.Umpamanya C-E-G-B.
Disebut
chord C7 karena interval tertinggi nada dasar C adalah interval 7 (seventh).Demikian
sterusnya dgn chord2 C9,C11,C13 dgn segala perbaikannya.Kalau ditambah
lagi,sama dgn chord semula tapi dlm oktaf lainya.
Tiap
nada dari sebuah tangga nada,misalnya tangga nada C mayor,dapat dijadikan
menjadi nada akar utk membentuk chord.Dalam tangga nada tsb terdapat 7 nada
(C,D,E,F,G,A,B) yg masing2 dapat membentuk chord.Tujuh nada tsb,yg menjadi nada
akar dari chord diatonic dpt diidentifikasi dgn angka2 Romawi sesuai serajat
ketangganya,yaitu chord I,II,III,IV,V,VI,VII,.
Polka
Music
tari berirama 2.4 berasal dari tari Bohemia (kini bagian dari Republik Czech)
pada permulaan abad ke-10.Komponis Bohemia Smetana dan Dvorak menggunakan polka
dlm ciptaan music seriusnya.
Polonaise
Music
tarian dlm birama ¾ dan tempo moderato,yg diulang terus –menerus secara
teratur.Dia cenderung memakai cadence feminine,di mana beat-nya lembut
pada ketukan kedua dan ketiga setelah ketukan pertama seperti yg dapat dijumpai
dlm komposisi Chopin,J.S.Bac,dan putranya Wilhem Friedemann.
Polyfoni
Karya
music yg memainkan lebih dari satu part suara,misalnya suara 1 (sopran),suara 2
(alto),suara 2 (tenor),suara 4 (bass ), dan suara lainnya,tiap suara bisa
berdiri sendiri sendiri sebagai sebuah melodi,namun dgn polyfoni pentatonic
music Asia,termasuk gamelan.
Polytonality
Pemakaian
3 atau lebih kunci pada waktu bersamaan penggunaan 2kunci disebut
bitonality.Polytonality banyak terdapat dalam ciptaan Stravinsky,Bartok,dan
Milhaud.
Portamento
Tekinik
vocal yg menyelipkan suatu nada lainnya dgn begitu cepat sehingga pitch-nya
tdk dapat dibeda-bedakan lagi.
Pre-classic
Zaman
antara baroque(1600-1750) dan klasik 1785-1820).Zaman permainan dinamika yg
kontras:tempo lambat dan cepat,suara lembut dan kuat.
Classic
(1785-1820)
Gaya
music seni (art music ).Komponis2 nya anatar lain Haydn,Mozart,dan
Beethoven,termasuk pengikutnya,misalnya Schubert,yg bergaya romantic.Karakter
utama music ini adalah elok sekali (elegant),formal,serius,dan terkendali,sebagai
kebalikan dari music rakyat,pop,dan music yg menekankan perasaan individu
seperti yg dianut oleh komponis romantic.
Pressando,presto
Pembawaan
permainan music yg semakin cepat.
Presto
assai
Tempo
semakin cepat.
Qanun
Alat
music berdawai dari Arab yg dipetik dan dimainkan mulai abad ke-10 hingga kini
di Mesir,Siria,irak,dan Turki.Qanun dipakai sebagai alat music penuntun (leading
instrument) orchestra tradisional Mesir,yg terdiri dari alat2 tiup
(seruling),kecapi, dan biola.Orkes macam ini dimainkan juga di India dan
Indonesia.
Ragtime
Ragtime
adalah music tari Amerika pada permulaan abad ke-20,berkembang dari music band
dan vocal.Sebenarnya ragtime menjadi corak pokok permainan piano.Harmoni dan
melodi biasa saja,tapi gebukan iramanya dimanfaatkan oleh tangan kiri,sementara
tangan kanan memainkan bagian yg sangat sinkropatis.Ragtime berirama 2/4 atau
4/4,dan aksennya tdk terduga dan tdk merata.
Rap
Semacam
ocehan (yg kadang2 bersajak) dari music reggae, rock, atau music tari popular
lainnya.Muncul pada akhir thn 1970-an dikalangan kaum berkulit hitam Amerika di
New York City.Ocehan itu membentuk suatu irama .Dalam perkembangan
selanjutnya,liriknya memuat hal2 yg controversial berupa
kemarahn,kutukan,pornografi,homophobia,dan separatism warna kulit.Sebenarnya
sejak permulaan abad ke-20,Indonesia sudah mempunyai lagu2 rap,terutama di
kalangan org Batak.Sperti lagu”Sik-sik Sibatu Manikkam”.Lagunya sangat miskin
nada melodi,kata-katanya tdk begitu berate,tetapi iramanya berulang-ulang
menimbulkan kesan lucu.Lagu rap ini bisa di dahului atau pun diakhiri dgn lagu2
padanan atau lagu rakyat jenaka Batak lainnya.Ada lagu rakyat pentatonic Batak
yg popular di tanah Batak pada akhir abad ke-19 danpermulaan abad ke-20 yg
dinyanyikan pada malam bulan purnama oleh anak2 dan remaja,secara solo dan
koor,berjudul “O,Tulang”,yg pada bar ke-5 dinyanyikan dgn cara rap dan oleh
semua (tutti) peserta anak2 dan remaja sampai selesai.
KANTORIA
Ahir-akhir
ini banyak gereja yang mulai mempraktekkan penggunaan kantoria untuk menuntun
nyanyian jemaat. Namun sayang sekali, masih banyak orang yang masih bingung
mengenai penggunaan istilah kantoria, prokantor dan pemnadu lagu.
Prokantor
dan kantoria merupakan satu kesatuan. Tidak ada prokantor tanpa kantoria dan
tidak ada kantoria tanpa prokantor. Istilah ini diambil dari bahasa Latin. Cantare
adalah bahasa Latin yang berarti menyanyi. Cantor adalah sebutan dalam
bahasa Latin untuk orang yang menyanyi. Beberapa orang penyanyi yang bernyanyi
bersama dalam satu kelompok dikenal dengan nama schola cantorum atau
kelompok biduan. Kelompok biduan ini dipimpin oleh procantor. Procantor
adalah pemimpin biduan yang berdiri di depan para biduan (pro = di depan,
cantor = penyanyi). Schola cantorum ini berfungsi dalam ibadah sejak masa Abad
Pertengahan. Sebetulnya sejak masa Perjanjian Lama, di masa Raja Daud telah
dikenal kelompok biduan yang bertugas di dalam ibadah orang Yahudi. Kira-kira
di akhir tahun 80-an, H.A. Pandopo mulai mempopulerkan penggunaan istilah
schola cantorum, antara lain melalui bukunya, Menggubah Nyanyian Jemaat dan
melalui pengajarannya di Kursus Musik Gereja dan pembinaan-pembinaan yang
diberikannya. Di akhir tahun 90-an, istilah ini makin berkembang dan dibuat
terjemahan dalam bahasa Indonesia yaitu kantoria dan prokantor (yang
kadang-kadang disebut juga sebagai dirigen umat).
Sejak
itu makin banyak gereja yang menggunakan istilah ini. Namun seringkali istilah
prokantor dipakai untuk seseorang yang menyanyi di depan tanpa memimpin paduan
suara. Jika seperti ini, maka sebenarnya istilah yang lebih cocok dipakai
adalah pemandu lagu atau song leader. Akhir-akhir ini juga muncul
“kantoria” yang terdiri dari dua atau tiga orang yang menyanyi dengan mikrofon
hingga suaranya menutupi suara jemaat. Sebenarnya hal itu bukan kantoria tapi
lebih baik disebut sebagai kelompok pemandu lagu. Mengapa? Kantoria sebaiknya
terdiri dari sekelompok orang yang menyanyi selaras dengan jemaat, bukannya
menutupi suara jemaat.
Berapa
banyak patokan jumlah anggota kantoria untuk suatu ibadah? Minimal 10% dari
jumlah jemaat. Misalnya jika ibadah tersebut biasanya dihadiri oleh 100 orang
berarti jumlah penyanyi dalam kantoria minimal 10 orang. Jika lebih banyak
tentu lebih enak, karena volumenya juga lebih besar.
Sebaiknya
kantoria tidak menyanyi dengan mikrofon. Jika memang diperlukan untuk menyanyi
dengan bantuan mikrofon,maka sebaiknya volume mikrofon diatur sedemikian rupa
hingga kesannya tidak artifisial namun sekedar menguatkan, bukan mendominasi.
Sebaiknya
kantoria terdiri dari laki-laki dan perempuan yang menyanyikan lagu jemaat 4
suara, SATB. Namun paduan suara sejenis juga dapat berfungsi sebagai kantoria,
tentu saja dengan menyanyikan aransemen khusus untuk suara sejenis. Namun tidak
selamanya kantoria harus menyanyikan nyanyian jemaat dalam beberapa suara. Bisa
juga kantoria menyanyikan nyanyian jemaat secara unisono.
Pada
bagian bergilir-ganti, jika ada refrein, maka bagian refrein selalu dinyanyikan
bersama-sama. Jadi bukan hanya solois, perempuan atau laki-laki saja, tapi oleh
seluruh jemaat.
Sebenarnya
kita tidak perlu membuat kantoria secara khusus. Kantoria merupakan sebuah
fungsi. Paduan suara yang ada, paduan suara yang bertugas pada ibadah, dapat
berfungsi sebagai kantoria. Hingga kita tidak perlu repot mengumpulkan orang dan
membuat paduan suara baru. Hendaknya makin banyak paduan suara yang menyadari
bahwa fungsi utama paduan suara adalah untuk menuntun nyanyian jemaat dan bukan
sekedar menyanyi dua lagu paduan suara saja.
Tentu
saja tanggung jawab paduan suara yang berfungsi sebagai kantoria amatlah besar.
Di samping itu, kemampuan teknisnya harus cukup karena tidak mudah untuk
mempersiapkan lima-enam nyanyian jemaat di samping mempersiapkan lagu paduan
suara solo. Di situlah tantangan bagi paduan suara. Jangan sekali-sekali
menganggap kantoria itu paduan suara ranking kedua. Justru tidak mudah untuk
menjadi kantoria karena anggota paduan suara dituntut untuk dapat mempersiapkan
diri dalam waktu singkat, menyanyikan beberapa lagu dalam 4 suara. Jika
tugasnya hanya sebulan sekali mungkin mudah, tapi jika harus dilakukan dua
minggu sekali, dengan frekwensi latihan seminggu sekali, cukup berat kalau
anggota tidak mandiri dalam menyanyi.
One Moment
STT GKI I.S.Kijne Jayapura Choir