Minggu, 04 Maret 2012


Dalam Seni Musik terdapat 2 (dua) unsur yaitu : Vocal dan Instrument.
Vocal adalah alunan nada-nada yang keluar dari suara manusia.
Instrument adalah nada-nada yang keluar dari alat musik yang digunakan.
TEKNIK VOCAL adalah : Cara memproduksi suara yang baik dan benar, sehingga suara yang keluar terdengar jelas, indah, merdu, dan nyaring.
UNSUR-UNSUR TEKNIK VOCAL :
Artikulasi, adalah cara pengucapan kata demi kata yang baik dan jelas.
Pernafasan, adalah usaha untuk menghirup udara sebanyak-banyaknya, kemudian disimpan, dan dikeluarkan sedikit demi sedikit sesuai dengan keperluan. Pernafasan di bagi tiga jenis, yaitu : - Pernafasan Dada : cocok untuk nada-nada rendah, penyanyi mudah lelah. - Pernafasan Perut : udara cepat habis, kurang cocok digunakan dalam menyanyi, karena akan cepat lelah. - Pernafasan Diafragma : adalah pernafasan yang paling cocok digunakan untuk menyanyi, karena udara yang digunakan akan mudah diatur pemakaiannya, mempunyai power dan stabilitas vocal yang baik.
Phrasering, adalah aturan pemenggalan kalimat yang baik dan benar sehingga mudah dimengerti dan sesuai dengan kaidah-kaidah yang berlaku.
Sikap Badan, adalah posisi badan ketika seseorang sedang nyanyi, bisa sambil duduk, atau berdiri, yang penting saluran pernafasan jangan sampai terganggu.
Resonansi, adalah usaha untuk memperindah suara dengan memfungsikan rongga-rongga udara yang turut bervibrasi/ bergetar disekitar mulut dan tenggorokan.
Vibrato, adalah usaha untuk memperindah sebuah lagu dengan cara memberi gelombang/ suara yang bergetar teratur, biasanya di terapkan di setiap akhir sebuah kalimat lagu.
Improvisasi, adalah usaha memperindah lagu dengan merubah/menambah sebagian melodi lagu dengan profesional, tanpa merubah melodi pokoknya.
Intonasi, adalah tinggi rendahnya suatu nada yang harus dijangkau dengan tepat.Syarat-syarat terbentuknya Intonasi yang baik : a. Pendengaran yang baik b. Kontrol pernafasan c. Rasa
musical.
Nada, adalah bunyi yang memiliki getaran teratur tiap detiknya. Sifat nada ada 4 yaitu :
a. PITCH yaitu ketepatan jangkauan nada.
b. DURASI yaitu lamanya sebuah nada harus dibunyikan.
c. INTENSITAS NADA yaitu keras-lembutnya nada yang harus dibunyikan.
d. TIMBRE yaitu warna suara yang berbeda tiap-tiap orang.
AMBITUS SUARA adalah luas wilayah nada yang mampu dijangkau oleh seseorang.
Seorang penyanyi professional harus mampu menjangkau nada-nada dari yang paling rendah sampai yang paling tinggi sesuai dengan kemampuannya.
CRESCENDO adalah suara pelan berangsur-angsur keras.
DESCRESCENDO adalah suara keras berangsur-angsur pelan.
STACATO adalah suara dalam bernyanyi yang terpatah-patah.
SUARA MANUSIA DIBAGI 3 (TIGA) :
Suara Wanita Dewasa : a. Sopran (suara tinggi wanita) b. Mezzo Sopran (suara sedang wanita) c.
Alto (suara rendah wanita)
Suara Pria Dewasa : a. Tenor (suara tinggi pria) b. Bariton (suara sedang pria) c. Bas (suara rendah pria)
Suara Anak-anak : Tinggi dan rendah.
APRESIASI yaitu Totalitas kegiatan yang meliputi penglihatan, pengamatan, penilaian, dan penghargaan terhadap suatu karya seni.
BIRAMA adalah ketukan tetap yang berulang-ulang pada sebuah lagu.Contoh birama : 2/4 , 3/4 , 4/4 , 6/8
PADUAN SUARA adalah Penyajian musik vocal yang terdiri dari 8 orang atau lebih dengan pimpinan seorang dirigen, yang memadukan berbagai warna suara menjadi satu kesatuan yang utuh dan dapat menampakkan jiwa lagu yang dibawakan.
JENIS-JENIS PADUAN SUARA :
1.Paduan Suara UNISONO yaitu Paduan suara dengan menggunakan satu suara.
2. Paduan Suara 2 suara sejenis, yaitu paduan suara yang menggunakan 2 suara manusia yang
sejenis, contoh : Suara sejenis Wanita, Suara sejenis Pria, Suara sejenis anak-anak.
3. Paduan Suara 3 sejenis S - S – A, yaitu paduan suara sejenis dengan menggunakan suara Sopran 1, Sopran 2, dan Alto.
4. Paduan Suara 3 suara Campuran S – A – B, yaitu paduan suara yang menggiunakan 3 suara campuran , contoh : Sopran, Alto Bass.
5. Paduan suara 3 sejenis T- T – B, yaitu paduan suara 3 suara sejenis pria dengan suara Tenor 1, Tenor 2, Bass.
6. Paduan Suara 4 suara Campuran, yaitu paduan suara yang mengguanakan suara campuran pria dan wanita, dengan suara S – A – T – B. Sopran, Alto, Tenor, Bass.
DIRIGEN / CONDUCTOR adalah orang yang memimpin Paduan Suara.
Syarat-syarat seorang Dirigen/ Conductor yang baik :
a. memiliki sifat kepemimpinan
b. memiliki ketahanan jasmani yang tangguh
c. sebaiknya sehat jasmani dan rohani
d. simpatik
e. menguasai cara latihan yang efektif
f. memiliki daya imajinasi yang baik
h. memiliki pengetahuan, keterampilan, dan kemampuan bermain musik.
TANDA DINAMIK adalah tanda utuk menyatakan keras, lembutnya sebuah lagu yang dinyanyikan. Contoh-contoh Tanda Dinamik :
1. f : forte = keras
2. ff : fortissimo = sangat keras
3. fff : fortissimo assai = sekeras mungkin
4. mf : mezzo forte = setemgah keras
5. fp : forte piano = mulai dengan keras dan diikuti lembut
6. p : piano = lembut
7. pp : pianissimo = sangat lembut
8. ppp : pianissimo possibile = selembut mungkin
9. mp : mezzo piano = setengah lembut
PERUBAHAN TANDA DINAMIKA :
- Diminuendo (dim) : melembut
- Perdendosi : melembut sampai hilang
- Smorzzande : sedikit demi sedikit hilang
- Calando : mengurangi keras
- Poco a poco : sedikit demi sedikit / lambat laun
- Cresscendo : berangsur-angsur keras
- Decrsescendo : berangsur-angsur lembut
TANDA TEMPO adalah tanda yang diguakan untuk menunjukan cepat atau lambatnya sebuah lagu yang harus dinyanyikan.
A.TANDA TEMPO CEPAT
1. Allegro : cepat
2. Allegratto : agak cepat
3. Allegrissimo : lebih cepat
4. Presto : cepat sekali
5. Presstissimo : secepat-cepatnya
6. Vivase : cepat dan girang
B. TANDA TEMPO SEDANG
1. Moderato : sedang
2. Allegro moderato : cepatnya sedang
3. Andante : perlahan-lahan
4. Andantino : kurang cepat
C. TANDA TEMPO LAMBAT
1. Largo : lambat
2. Largissimo : lebih lambat
3. Largeto : agak lambat
4. Adagio : sangat lambat penuh perasaan
5. Grave : sangat lambat sedih6. Lento : sangat lambat berhubung-hubungan.
FERMATTA/PERMATA/CORONA adalah tanda untuk menambah hitungan menurut selera.
Paduan suara atau kor (dari bahasa Belanda, koor) merupakan istilah yang merujuk kepada ensembel musik yang terdiri atas penyanyi-penyanyi maupun musik yang dibawakan oleh ensembel tersebut. Umumnya suatu kelompok paduan suara membawakan musik paduan suara yang terdiri atas beberapa bagian suara (bahasa Inggris: part, bahasa Jerman: Stimme).
Dalam pengertian ini, paduan suara juga mencakup kelompok vokal (vocal group), walaupun kadang kedua istilah ini saling dibedakan.
Struktur paduan suara
Paduan suara biasanya dipimpin oleh seorang dirigen atau choirmaster yang umumnya sekaligus adalah pelatih paduan suara tersebut. Umumnya paduan suara terdiri atas empat bagian suara (misalnya sopran, alto, tenor, dan bas), walaupun dapat dikatakan bahwa tidak ada batasan jumlah suara yang terdapat dalam paduan suara. Selain empat suara, jumlah jenis suara yang paling lazim dalam paduan suara adalah tiga, lima, enam, dan delapan. Bila menyanyi dengan satu suara, paduan suara tersebut diistilahkan menyanyi secara unisono.
Paduan suara dapat bernyanyi dengan atau tanpa iringan alat musik. Bernyanyi tanpa iringan alat musik biasanya disebut sebagai bernyanyi a cappella. Bila bernyanyi dengan iringan, alat musik pengiring paduan suara dapat terdiri atas alat musik apa saja, satu, beberapa, atau bahkan suatu orkestra penuh.
Untuk latihan paduan suara, alat pengiring yang digunakan biasanya adalah piano, termasuk bahkan jika pada penampilannya digunakan alat musik lain atau ditampilkan secara a cappella.
Tata letak panggung
Terdapat banyak pandangan mengenai bagaimana masing-masing kelompok bagian suara dalam paduan suara ditempatkan di panggung pada suatu penampilan. Pada paduan suara simfonik, biasanya bagian-bagian suara diatur dari suara tertinggi ke suara terendah (misalnya sopran, alto, tenor, dan kemudian bas) dari kiri ke kanan, bersesuaian dengan penempatan bagian alat musik gesek umumnya. Pada penampilan a cappella atau dengan iringan piano, umumnya pria ditempatkan di belakang dan wanita di depan; penempatan kelompok bas di belakang kelompok sopran disukai oleh beberapa dirijen dengan alasan bahwa kedua bagian suara ini harus saling menyesuaikan nada.
Paduan suara yang lebih berpengalaman sering menyanyi dengan semua bagian suara bercampur dan tidak terkelompok-kelompok. Pendapat yang mendukung metode penempatan ini adalah bahwa metode ini memudahkan masing-masing penyanyi untuk mendengarkan dan menyesuaikan nada dengan bagian suara yang lain, walaupun hal ini menuntut kemandirian masing-masing penyanyi.
Jenis-jenis paduan suara
Kelompok paduan suara dapat dikategorikan berdasarkan jenis suara yang terdapat di dalam paduan suara tersebut:
Paduan suara campuran (yaitu dengan suara wanita dan suara pria). Jenis ini mungkin merupakan yang paling lazim, biasanya terdiri atas suara sopran, alto, tenor, dan bas, sering disingkat sebagai SATB. Seringkali pula salah satu atau beberapa jenis suara tersebut dibagi lagi menjadi dua atau lebih, misalnya SSAATTBB (setiap jenis suara dibagi dua) dan SATBSATB (paduan suara tersebut dibagi menjadi dua yang masing-masing terdiri atas empat jenis suara). Kadang kala jenis suara bariton juga dipisahkan (misalnya SATBarB), seringkali dinyanyikan oleh penyanyi bersuara bas tinggi.
Paduan suara wanita, biasanya terdiri atas jenis suara sopran dan alto yang masing-masing dibagi dua, sering disingkat SSAA. Bentuk lain adalah tiga suara, yaitu sopran, mezzo-sopran, dan alto, kadang disingkat SMA.
Paduan suara pria, biasanya terdiri atas dua bagian tenor, bariton, dan bas, sering disingkat TTBB (atau ATBB jika kelompok suara tertinggi bernyanyi dengan teknik falsetto pada jangkauan nada alto, seperti lazimnya pada musik barbershop). Jenis lain paduan suara pria adalah paduan suara yang terdiri atas suara SATB seperti pada paduan suara campuran namun bagian sopran dinyanyikan oleh anak-anak laki-laki (sering disebut treble) dan bagian alto dinyanyikan oleh pria (dengan teknik falsetto, sering disebut kontratenor).
Paduan suara anak, biasanya terdiri atas dua suara SA atau tiga suara SSA, atau kadang lebih dari itu.
Pengkategorian lain untuk paduan suara adalah berdasarkan jumlah penyanyi di dalamnya, misalnya:
Ensembel vokal atau kelompok vokal (3-12 penyanyi)
Paduan suara kecil atau paduan suara kamar (12-28 penyanyi)
Paduan suara besar (lebih dari 28 penyanyi)
Paduan suara juga dapat dikategorikan menurut jenis atau genre karya yang dibawakannya, misalnya:
http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/b/b6/Wiener_Saengerknaben.jpg/220px-Wiener_Saengerknaben.jpg
Wiener Sängerknaben,
paduan suara anak laki-laki dari Wina, Austria
Paduan suara simfonik
Paduan suara opera
Paduan suara lagu keagamaan (musica sacra)
Paduan suara lagu popular
Paduan suara jazz
Paduan suara lagu rakyat
Paduan suara pertunjukan (show choir), yang anggota-anggotanya menyanyi dan menari dalam penampilan yang seringkali menyerupai pertunjukan musical.
Selain itu, paduan suara dapat dikategorikan menurut lembaga tempat paduan suara tersebut berada, misalnya:
Paduan suara gereja
Paduan suara sekolah
Paduan suara mahasiswa
Paduan suara umum
Paduan suara profesional
Beberapa karya paduan suara
Beberapa Paduan Suara Terkenal
Paduan Suara Profesional
(Inggris) Batavia Madrigal Singers, Jakarta, Indonesia (pranala luar)
(Inggris) BBC Singers, London, Inggris (pranala luar)
Bitung City Chorale (BCC), Bitung, Sulawesi Utara, Indonesia
(Inggris) Chanticleer, San Francisco, Amerika Serikat (pranala luar)
(Jerman) Chor der Deutschen Oper Berlin (Paduan Suara Opera Jerman Berlin), Jerman (pranala luar)
(Inggris) Chorus of the Academy of St. Martin in the Fields, London, Inggris (pranala luar)
Crescendo Choir SMAN 4 Jayapura, Jayapura, Indonesia
(Inggris) Feixiang Youth Choir Jakarta, Jakarta, Indonesia (pranala luar)
(Inggris) London Philharmonic Choir, London, Inggris (pranala luar)
Gracioso Sonora Choir Malang, Jawa Timur, Indonesia
(Indonesia) Infinito Singers, Jakarta, Indonesia (pranala luar)
(Inggris) Monteverdi Choir, London, Inggris (pranala luar)
(Indonesia)(Inggris) Paduan Suara Gema Sangkakala, Manado, Sulawesi Utara, Indonesia (pranala luar)
(Indonesia)(Inggris) Paduan Suara Voice of Soul, Jakarta, Indonesia (pranala luar)
(Inggris) Philippine Madrigal Singers, Manila, Filipina (pranala luar)
The Indonesia Choir, Jakarta, Indonesia ([1])
(Inggris) The Cambridge Singers, Cambridge, Inggris (pranala luar)
(Inggris) The King's Singers, Inggris (pranala luar)
(Inggris) The Swingle Singers, London, Inggris (pranala luar)
(Indonesia)(Inggris) Twilite Chorus, paduan suara Twilite Orchestra, Jakarta, Indonesia (pranala luar)
(Inggris)(Jerman) Wiener Kammerchor, Wina, Austria (pranala luar)
(Jerman) Wiener Singverein, Wina, Austria (pranala luar)
[sunting] Paduan Suara Mahasiswa atau Perguruan Tinggi
Paduan Suara Mahasiswa [Universitas Sam Ratulangi],[PSM Unsrat],[Manado],[Sulawesi Utara]
Paduan Suara Mahasiswa STT-PLN, Gita Pracalita Student Choir
Blue Choir, Fakultas Teknik Universitas Sam Ratulangi, Manado, Sulawesi Utara
(Inggris) Clare College Choir, Cambridge, Inggris (pranala luar)
(Inggris) Cornell University Glee Club, Ithaca, New York, Amerika Serikat (pranala luar)
(Inggris) Harvard Glee Club, Cambridge, Amerika Serikat (pranala luar)
Koor Ancilla Domini, Kategorial Keluarga Mahasiswa Katolik Universitas Bina Nusantara Jakarta (pranala luar)
(Inggris) Paduan Suara Mahasiswa Universitas Katolik Parahyangan, Bandung, Jawa Barat (pranala luar)
Paduan Suara Mahasiswa Universitas Bakrie, Jakarta
Paduan Suara Mahasiswa Universitas Jember, Jember, Jawa Timur
Paduan Suara Mahasiswa Universitas Diponegoro, Semarang, Jawa Tengah
Paduan Suara Mahasiswa Universitas Padjadjaran , Bandung, Jawa Barat (pranala luar(Inggris))
Paduan Suara Mahasiswa STT I.S Kijne, Jayapura , Papua
(Inggris)(Jerman) University of Santo Tomas Singers, Manila, Filipina (pranala luar)
Vox Coeleistis Choir (VCC), Institut Teknologi Nasional, Malang, Jawa Timur
Paduan Suara Cantate Domino, Universitas Katolik Widya Mandala, Surabaya
[sunting] Paduan Suara Anak dan Remaja
Gita Bahana Youth Choir, Bandung, Jawa Barat ([3])
Paduan Suara Anak Bangsa (PSAB), Jakarta (pranala luar)
(Inggris) Paduan Suara Anak Indonesia (PSAI), Jakarta (pranala luar)
Penabur Children Chorus, Jakarta (pranala luar)
(Inggris) Seven Chorale, Jakarta (pranala luar)
(Inggris) World Youth Choir (Paduan Suara Remaja Dunia) (pranala luar)
(Inggris)(Jerman) Wiener Sängerknaben (Vienna Boys' Choir), Wina, Austria (pranala luar)
[sunting] Paduan Suara Gereja
Musica Catholika Chorale, Keuskupan Manado, Sulawesi Utara
(Inggris) Paduan Suara King's College Chapel, London, Inggris (pranala luar)
Paduan Suara Katedral St. Paul, London, Inggris
Voice of Miracle (VOM), Surabaya, Jawa Timur (pranala luar)
(Inggris) IL Cantante Choir (ICC) Bintaro Jaya Sektor V, Jakarta, Indonesia (pranala luar)
Grandiosso Chorus (Male Chorus) BKS Marturia HKBP se-Jabodetabek, Jakarta - Indonesia
TEKNIK CONDUCTING TEKNIK MEMPIMPIN PADUAN SUARA
Tidak ada satu Paduan Suara yang buruk namun Pemimpin Paduan Suara itu yang buruk, dengan kata lain Pemimpin kurang mampu membina ataupun memimpin dengan baik. Hal ini dikarenakan Pemimpin kurang dalam atau kurang luas pengetahuannya tentang kepemimpinan Paduan Suara, untuk itu seorang Pemimpin haruslah banyak membaca, mendengar, mengikuti perkembangan musik maupun Paduan Suara melalui Buku-buku pengetahuan Musik, Seminar-seminar yang sering diselenggarakan maupun dari Kaset atau VCD yang telah banyak beredar. Peran Dirigen sangatlah penting bagi Paduan Suara yang dipimpin, karena tanpa Dirigen, Paduan Suara seperti kapal tanpa Nahkoda di tengah laut. Adapun Peran Dirigen yang paling penting dalam Paduan Suara adalah Dirigen harus mampu menghayati dan mengenal lagu yang akan dibawakan, kemudian mengajarkan kepada anggotanya seperti yang dikehendaki oleh pencipta lagu yang akan dibawakan. Syarat-syarat yang harus dimiliki oleh Pemimpin Paduan Suara adalah sebagai berikut:
1.      Dirigen harus dapat bersikap sebagai pemimpin yang disegani oleh anggotanya. Jika Dirigen tidak mempunyai sikap pemimpin, akan dapat dipastikan anggota akan menganggap remeh, dan mengendalikannya seperti yang diinginkan anggotanya, sehingga dapat merusak citra kepemimpinannya, dengan kata lain dirigen tidak dihargai oleh anggotanya. Untuk itu seorang Dirigen harus mempunyai sikap percaya diri yang tinggi namun tidak tinggi hati, agar anggota merasakan wibawa kepemimpinannya terpancar sehingga anggota sangat menghormati serta menghargai dirigennya. Misalnya jika terlalu banyak bercanda, akan dipastikan latihan tidak akan serius, kalau terlalu serius maka bisa dipastikan anggota menjadi bosan dan tidak akan datang lagi untuk latihan.
2.      Dirigen harus dapat bersikap fleksibel dan berjiwa kristiani (rendah hati). Seorang Dirigen harus dapat menjadi seorang Pemimpin, seorang ayah atau ibu bagi anggotanya, seorang sahabat untuk mendengar keluhannya dan seorang kakak atau adik bagi anggotannya, sehingga anggota merasa seperti berada di tempat yang bernuansa kasih dan kasih itu tulus jangan dibuat-buat. Kenapa harus rendah hati? Sering kita melihat banyak pemimpin Paduan Suara tidak mengindahkan keinginan anggotanya, sehingga terlihat otoriter, hal ini dapat membuat anggota merasa tidak dihargai dan malas untuk memberikan perhatian yang lebih kepada aktivitasnya sebagai anggota paduan suara. Seorang dirigen haruslah menyadari bahwa dia bukanlah orang yang sempurna yang tidak pernah melakukan kesalahan, dia harusnya menyadari dan dapat menerima segala kritikan jika memang kritikan itu dapat memperbaiki kesalahannya dan jika kritikan itu dapat membangun atau menjadi masukan buat dia, karena hal itu adalah kemajuan bukan kemunduran. Jika kita dapat menerima saran dari orang lain sekalipun itu anggota atau anak buah bukan berarti kita menjadi tidak dihargai, malahan sebaliknya anggota merasa senang bahwa sarannya diterima oleh pimpinannya.
3.      Dirigen harus bisa bernyanyi sekalipun dia bukan penyanyi. Kenapa harus bisa bernyanyi, akan sangat disayangkan jika seorang dirigen mempunyai suara yang sumbang, bagaimana dia dapat menarik tone dengan benar jika suara yang dikeluarkan suara sumbang (fals). Dirigen harus dapat bernyanyi karena dia harus dapat mengajarkan kepada anggotanya bagaimana suara yang dikehendaki atau yang benar, sebab anggota hanya meniru atau mengikuti apa yang diajarkan oleh pemimpinnya, tapi bukan berarti dia harus seperti penyanyi-penyanyi pop yang penting dapat bernyanyi dengan baik. Dirigen harus mampu mengajarkan suara yang bulat dan dikeluarkan ke arah kepala atau dengan kata lain suara kepala. Dan seorang dirigen harus mampu menghayati lagu dengan menyanyikan atau memberi contoh dengan nyanyian yang akan dibawakan anggotanya, apabila tidak mampu maka bisa dipastikan lagu yang dibawakan pastilah monoton. Dia harus mempelajari lebih dalam makna dari lagu tersebut dan menghayatinya kemudian diajarkan kepada anggotannya (mis. Lagu sedih bagaimana cara menyanyikannya begitu juga sebaliknya) dengan tidak dibuat-buat atau dipaksakan.
4.      Dirigen harus luas pengetahuan musiknya (jika belum luas, dirigen harus banyak belajar). Pengetahuan musik sangat berguna dan penting diketahui oleh dirigen, tanpa pengetahuan itu dapat dipastikan paduan suara yang dipimpinnya tidak dapat menyanyi dengan baik dan indah untuk di dengar. Hal-hal apa saja yang perlu diketahui oleh dirigen adalah sebagai berikut:
·         Dirigen harus mampu memakai garpu tala yang benar.
·         Dirigen harus dapat memainkan alat musik seperti organ atau piano (tidak harus mahir, min. mengetahui saja)
·         Dirigen harus mempunyai pendengaran musik dengan baik. Mampu membedakan nada dengan tepat (tidak fals) tidak turun ataupun naik.
·         Dirigen harus mampu bernyanyi dengan pernafasan yang benar, agar dapat memberi contoh kepada anggotanya.
·         Dirigen harus mampu mengajarkan tehnik bernyanyi dengan benar (vocal yang baik), seperti jangkauan nada yang tepat, vocal yang diinginkan dll.
·         Dirigen harus dapat mengajarkan notasi, ryhtm, dinamika, irama dan birama, tempo, ekspresi, frasering, attack dan release, artikulasi juga istilah-istilah musik serta dapat menganalisa lagu yang akan diajarkan kepada anggotanya.
·         Dirigen harus mampu mengenal tingkat kemampuan Paduan Suaranya.
·         Dirigen harus mampu memberikan tanda-tanda yang benar melalui gerakan tangannya, jika tidak, anggota tidak dapat mengerti apa yang diinginkan pemimpinnya. Misalnya gerakan memulai dan mengakhiri lagu, sering kita lihat pemimin terlalu memberikan gerakan yang berlebihan sehingga membingungkan anggotanya.
5.      Dirigen harus dapat mengayunkan tangannya sesuai dengan alur lagu yang dibawakan, untuk itu dia harus mempunyai sikap yang gentle dan gerakan tangan yang tepat. Misal lagu girang harus diberi gerakan dan wajah yang riang, dan sebaliknya jika lagu yang berirama keroncong, dirigen tidak mungkin memberi gerakan yang riang tapi dia harus memberikan gerakan yang mendayu atau mengayun.
TEKNIK MEMIMPIN SECARA GLOBAL
Seorang Pemimpin Paduan Suara harus mampu mengungkapkan musik dengan ekspresi yang optimal, seperti dapat terlihat dari sikap tubuh, gerakan tangan dan mimik dari pemimpin Paduan Suara saat membawakan suatu lagu/nyanyian kepada anggotanya. Hal-hal yang perlu diperhatikan oleh Pemimpin Paduan Suara dalam memimpin adalah sebagai berikut :
Ø  Sikap Tubuh Dikatakan seorang Pemimpin dapat dibayangkan profil seorang pemimpin. Tidak mungkin pemimpin berbadan bungkuk (loyo), tidak berwibawa, ataupun berbicara gagap dihadapan rakyatnya. Seorang pemimpin yang disegani oleh rakyatnya, mempunyai sikap yang gentle, ramah, pintar, berpengetahuan luas, taat beribadah dsb. Begitu juga dengan pemimpin Paduan Suara harus mempunyai sikap yang gagah, berwibawa, supel, ramah, berpengetahuan luas dan juga rendah hati. Untuk itu sikap berdiri harus
-          tegak, tapi tidak kaku atau tegang
-          tidak terlalu banyak bergerak
-          fleksible, (dari atas kepala, leher hingga pinggang dan kaki)
-          tenang,
-          berwibawa
-          kaki sedikit terbuka (tidak rapat), kalau boleh sedikit maju ke depan.
-          bahu tegak (tidak bungkuk; tetap rileks) h. mata tajam tapi lembut i. lengan terbuka (tidak tertutup/menyempit)
Ø  Sikap tangan dan tubuh saat memulai lagu (memberi aba-aba mau memulai maupun mengakhiri lagu) Sering kita melihat gerakan tangan seorang pemimpin Paduan Suara terlalu berlebihan dalam menggerakkan tangan dan tubuhnya. Hal ini dikarenakan kurangnya pemahaman akan seorang dirigen yang sebenarnya. Seorang dirigen bukanlah aktor atau aktris yang harus memamerkan kehebatan kemampuannya dan juga seorang penari yang melenggang-lenggokkan tubuhnya. Seorang pemimpin Paduan Suara haruslah dapat menggerakkan tubuhnya melalui irama yang akan dibawakan namun tidak harus berlebihan, cukup dengan gerakan yang sederhana asalkan anggota dapat mengerti yang kita inginkan maka lagu itu akan terasa indah dan baik. Banyak juga pemimpin Paduan Suara menggerakkan tangan melebihi bahu terlalu tinggi padahal anggota yang dipimpinnya hanyalah sedikit bukan ribuan. Hal ini haruslah benar-benar dipelajari dengan benar oleh seorang pemimpin kapan saat dia harus mempergunakan gerakan tertentu menurut tempat dan kondisi dari anggotanya. Gerakan tangan dari seorang pemimpin Paduan Suara haruslah dapat dimengerti oleh anggotanya. Misalnya saat memulai lagu, tangan seorang konduktor tidak harus memberi ketukan sebelumnya, cukup hanya gerakan menaikkan tangan sambil ikut bernafas, kemudian ikut memberi aba-aba masuk ke lagu yang akan dibawakan, namun tidak bersuara cukup lips sing saja (aba-aba mulut) dan mengakhiri lagu dengan menahan tangan seberapa ketuk lagu (titik lagu terakhir) kemudian menutup lagu dengan cara masing-masing konduktor, bukan dengan memberikan terus ketukan hingga menutup lagu. Gerakan tangan konduktor juga harus dapat dimengerti melalui gerakan dinamika lagu. Tangan yang lebih terbuka untuk menguatkan volume lagu, begitu juga sebaliknya tangan yang sedikit menutup untuk mengecilkan volume lagu. Gerakan tangan konduktor juga harus dapat dimengerti dengan cara mengayunkan tangan yang tegas untuk lagu yang tegas, seperti lagu berirama mars, dan gerakan tangan yang lincah untuk lagu yang gembira. Begitu juga sebaliknya gerakan tangan seorang konduktor haruslah halus pada saat membawakan lagu yang sedih, atau berirama keroncong atau melayu. Seorang konduktor juga harus dapat memberikan gerakan ritme 1/16 untuk mengingatkan anggota yang kadang sering lupa, maka tugas seorang konduktor untuk mengingatkan mereka melalui gerakan-gerakan tangan. Namun jika sudah dikuasai oleh anggota, konduktor tidak perlu lagi memberikan gerakan tersebut.
Jika Dirigen dapat memberikan yang terbaik dan mempunyai bekal pengetahuan kepemimpinan dalam paduan suara, pastilah peranannya sangat mendukung dan paduan suara itu pasti telah mengeluarkan suara yang indah dan dapat memberikan berkat kepada orang yang mendengar dan merasakan kasih Tuhan melalui suara yang diperdengarkan.
Dalam dunia musik, istilah atau kata-kata musik didominasi oleh bahasa Italia (eropa). Kata-kata ini mempunyai pengertian internasional. Di bawah ini merupakan penjelasan singkat yang berhubungan dengan pengertian istilah musik di Indonesia. Pembakuan bahasa atau istilah musik di Indonesia masih belum lengkap, tapi secara umum istilah ini sering digunakan dalam pendidikan musik di Indonesia.
Ritme: beat dalam irama; nilai notasi
Nada: bunyi atau suara yang terukur dengan nilai satuan laras
Laras: ukuran bunyi; untuk menghitung satuan nada ( satu laras/setengah laras)
Melodi: susunan nada-nada yang teratur
Intro (introduction): pengantar; perkenalan tema; bagian permulaan lagu; pembukaan.
Motif: susunan terkecil dalam ritme; pola dalam pembuatan lagu/melodi/tema.
Tema(thema): pokok kalimat dalam musik.
Interlude (interludium): selingan; apa saja yang dimainkan sebagai hiburan diantara dua bagian yang serius, kemudian juga merupakan sebuah komposisi tersendiri.
Koda (coda): buntut; ekor; tambahan sebagai penutup komposisi.
Interpretasi (interpretation): cara kita menterjemahkan suatu komposisi dengan penuh tanggung jawab terhadap komponis serta musiknya dan dengan mempertimbangkan segala aspek-aspek musikal, gaya, selera jaman dan sifatnya.
Garis paranada: garis untuk penulisan nada dan ritme.
Tanda kunci (clef) : untuk menentukan register suara dalam penulisan notasi misalnya kunci G.
Tanda mula (key signature): tanda aksidental berupa kres dan mol yang  menandai/menentukan tonika atau nada dasar.
Tanda sukat/birama (time signature): untuk menentukan jumlah ketukan dalam satu birama misal 4/4, dalam satu birama terdapat 4 ketukan masing-masing not seperempatan.
Tangga nada (scale): Musik barat kebanyakan menggunakan tujuh nada yang dikelompokkan dalam dua jenis yaitu tangga nada mayor dan minor ( major scale dan minor scale).
Akor: nada-nada yang dibunyikan bersama dan menimbulkan suara yang harmonis, terdiri dari dua nada atau lebih. Akor terbentuk dari nada-nada dalam suatu tangga nada
Tanda tempo: tanda tentang cepat atau lambatnya lagu dinya-nyikan.  Pada dasarnya tanda tempo dibagi menjadi tiga jenis, yaitu lambat, sedang, dan cepat.
Tanda dinamik: tanda tentang keras atau lembutnya suatu lagu dinyanyikan. Sama halnya dengan tanda tempo, tanda ini secara garis besar dibagi menjadi tiga jenis yaitu lembut, sedang, dan keras.
Tanda Pugar/natural: Adalah tanda untuk mengembalikan nada yang semula mendapatkan tanda kres atau mol dalam satu birama.
Kamus  musik umum
·         A
-          Accelerando: semakin cepat; mempercepat tempo dalam lagu.
-          Accent: aksen; tekanan.
-          Acciaccatura: tanda hiasan berupa not kecil dengan garis silang; yang dibunyikan secara cepat; hamper serentak dengan nada pokok.
-          Acoustic: ilmu bunyi; yang berhubungan dengan resonansi; gema dalam sebuah instrument atau gedung.
-          Adagio: lambat; tetapi tidak selambat Largo
-          Allegro: Riang; tempo yang cepat
-          Alto: Suara rendah wanita dibawah sopran;  singkatan dari biola alto; singkatan dar saxophone alto; tanda kunci yang mengunci nada C pada garis ketiga dari balok not.
-          Amabile: mengambil hati; manis; merdu.
-          Ambitus: luas wilayah nada; register suara; jangkauan suara.
-          Andante: berasal dari andare (berjalan); tempo yang sama seperti orang berjalan; tempo sedang.
-          Appoggiatura: tanda hiasan brupa not kecil yang bersifat bersubstraksi; bernilai setengah nada pokok, atau jika nada pokok bernilai tiga, sepertiga, atau dua pertiga nada pokok; dimainkan lebih cepat, tetapi tetap mengambil waktu dari nilai nada pokoknya (on the beat)
-          Argpeggio: nada-nada suatu akor yang dimainkan dengan cepat, secara berurutan seperti petikan pada instrument gitar; trinada yang dimainkan berurutan gerak panjang.
-          Arrangeren; menggubah lagu; membubuhi suatu iringan pada lagu, atau merubah iringan atau gubahan. Hasil dari penataan itu disebut: aransemen.
-          Ascending: meninggi (naik)
-          Assai; sangat
-          Aubade: music yang diselenggarakan pagi hari sebagai persembahah atau penghormatan.
-          Augmentation: memperbesar, memperbanyak, misalnya nilai-nilai nada menjadi dua kali lipat.
-          Augmented: diperbesa
-          A Tempo : Kembali ke tempo awal.
-          Absolute Pitch : Merupakan pendengaran yang dapat mengidentifikasi nada (Perfect Pitch).
-          Acapella : Merupakan musik vokal tanpa diiringi oleh instrument.
-          Accarezzevole : Ekspresif.
-          Accelerando : Merupakan tanda untuk mempercepat tempo.
-          Accent : Memberikan penekanan pada not.
-          Accentato : Dengan aksen; dengan tekanan.
-          Acceso: Dipantik, berapi.
-          Accidentals : Merupakan tanda-tanda untuk menaikan dan menurunkan nada.
-          Accompagnato : Solis ditemani oleh iringan yang mengikuti kecepatan solis tersebut.
-          Accompaniment : Merupakan musik pengiring.
-          Ad Lib (Ad Libitium) : Pemain instrument memainkan instrument mereka secara bebas.
-          Adagietto : Dimainkan dengan agak pelan.
-          Adagio : Dimainkan dengan santai / pelan.
-          Adagissimo : Dimainkan dengan sangat pelan sekali.
-          Affannato / Affannoso : Dimainkan dengan penuh kepedihan.
-          Affettuoso / Affettuosamente / Affectueusement : Dimainkan dengan kasih (penuh emosi).
-          Affrettando : Dimainkan dengan terburu-buru, bergegas maju.
-          Al Fine : Sampai akhir.
-          Alla Breve : Dalam waktu yang terpotong, dua ketukan per birama atau ekuivalennya.
-          Alla Marcia : Dengan gaya baris-berbaris.
-          Allargando : Diperlebar, setiap kali semakin lambat.
-          Allegretto : Dimainkan dengan sedikit hidup & agak cepat.
-          Allegretto Vivace : Dimainkan dengan Tempo yang agak cepat.
-          Allegrissimo : Dimainkan dengan sangat cepat, namun lebih lambat dari presto.
-          Allegro : Dimainkan dengan riang, tetapi sering dipraktekan sebagai cepat & hidup.
-          Altissimo : Sangat tinggi.
-          Alto : Merupakan suara rendah wanita.
-          Alzate Sordini : Angkat atau singkirkan peredam suara.
-          Amoroso : Dengan cinta.
-          Anacrusis : Not yang mendahului birama pertama.
-          Analog : Merupakan alat elektronik yang tidak digital.
-          Andante : Kecepatan orang berjalan / tempo menengah.
-          Andantino : Sedikit lebih cepat dari Andante.
-          Animato : Hidup.
-          Apaisé : Tenang.
-          Appassionato : Dengan penuh semangat.
-          Arioso : Penuh dengan melodi.
-          Arpeggiato : Dimainkan dari nada terendah hingga nada tertinggi. Begitu juga sebaliknya.
-          Arpegio : Merupakan uraian nada-nada dari chord yang berurutan naik dan turun.
-          Atonality : Membalikan kunci atau tonal center.
-          Attacca : Pada akhir bagian, langsung mulai kebagian berikutnya, tanpa jeda atau berhenti.
-          Augmented : Merupakan interval yang di perlebar.
-          Ausdruck : Ekspresi.
-          Ausdrucksvoll : Dengan penuh eskpresi.
-          Avant-garde : Merupakan cara bermusik yang tidak konvensional.
·         B
-          Bagpipe: alat musik tiup asalnya dari asia, tetapi menjadi alat music rakyat dari Scotland, terdiri dari beberapa pipa untuk membawakan melodi dan satu dua pipa yang hanya bersuara satu nada (drones) serta suatu kantong angin (wind-bag) yang dijepit dengan lengan untuk mengalirkan udaranya ke pipa-pipa.
-          Banyo: alat musik berdawai terkenal dari rakyat negro di AS bagian selatan, kemudian dipakai juga pada orkes Jazz, lehernya seperti gitar, tetapi badanya bundar berselaput kertas pada gendering.
-          Bar: birama; dalam satu kelompok sukat.
-          Baritone: jenis suara pria, antara bas dan tenor; nama alat musik tiup atau alat lainnya yang wilayah nadanya setingkat.: barok; jaman/era barok; ajaib sesuatu yang aneh, lain dari yang lain; dalam sejarah kesenian dipakai untuk menunjukan jaman tertentu (akhir abad ke -17 dan abad ke-18)
-          Bass: bas; suara pria yang paling rendah; register bawah, penjelasan tambahan untuk semua alat music yang paling rendah wilayah nadanya; kunci bas lebih dikenal dengan nama kunci F.
-          Beat; ketukan birama.
-          Bel Canto: nyanyian bagus; maksunya tehnik vocal dari Italia yang bertitik berat pada keindahan dan kemantapan suara (colour).
-          Blockflote: suling dari kayu; lobang untuk meniupkan udara adalah sipit.
-          Bolero: tarian rakyat Spanyol berjenis ¾.
-          Boogie Woogie: suatu gaya khas dari musik Jazz. Tangan kiri secara ostinato (diulang-ulang) membawakan bentuk irama, sedangkan tangan kanan bergerak dengan babas seolah berimprovisasi.
-          Bourdon: pipa organ gereja yang paling rendah.
-          Breve: singkat; jenis birama 2/2; not benilai ½ menjadi satuan waktu; jenis birama 4/4 dimainkan dengan pembagian dua beat.
-          Broken chords: trinada yang dimainkan berturutan gerak pendek; pecah akor; arpeggio pendek.
-          Bacbeat : Merupakan latar belakang irama/ ritme yang stabil.
-          Ballad : Merupakan lagu yang berirama lambat seakan – akan bercerita.
-          Bar : Merupakan pengelompokan ketukan - ketukan dalam hitungan genap atau ganjil.
-          Bar Line : Merupakan garis vertical pemisah yang membatasi antar bar.
-          Baritone : Merupakan pertengahan suara antara tenor dan bass pada vokal pria / alat musik.
-          Bass : Merupakan suara terendah dari vokal pria atau nada terendah pada musik.
-          Beat : Ketukan teratur sebagai pedoman meter, ritme, dan tempo.
-          Bending Note : Merupakan nada yang meliuk (Ciri khas dari musik blues).
-          Birama : Merupakan ketukan yang berulang – ulang.
-          Brass Section : Merupakan kelompok pemain Brass, bagian dari band.
-          Bridge : Merupakan bagian transisi antara dua tema musik.
-          Brightly : Merupakan tanda Dimainkan dengan gembira.
-          Broken Chord : Merupakan Arpegio chord yang dimainkan secara tidak beraturan.
·         C
-          Cadenza: kadens; penutup, bagian akhir komposisi berdasarkan akor-akor utama yang menegaskan pertangganadaan, atau menunjukan ke suatu modulasi; deretan berupa hiasan yang bebas sebagai persiapan bagian akhir komposisi; pada konser solo dengan orkes, cadenza merupakan bagian yang cukup panjang, agar pemain solo dapat memamerkan keterampilannya.
-          Canon: kanon; lagu bersuara dua atau lebih, yang melodinya secara berurutan ditiru oleh masing-masing suara.
-          Cantabile: berlagu
-          Cantata: adalah sebuah vokal komposisi dengan instrumental iringan , biasanya dalam beberapa gerakan , sering melibatkan paduan suara .
-          Celesta: alat music seperti piano kecil tetapi sumber suara adalah tongkat-tongkat baja (bukan dawai) suaranya tinggi dan halus.
-          Cello: singkatan dari violon-cello, biola besar dengan posisi memainkan alat dengan cara dijepit antara kedua kaki, suaranya merdu sekali dan wilayah nadanya rendah.
-          Cembalon: alat music berdawai yang mendahului piano, dawainya dipukul dengan martil-martil kecil.
-          Choir: paduan suara (istilah untuk paduan suara dari gereja).
-          Choral: lagu gereja yang dibawakan paduan suara bersuara empat (SATB)
-          Chord: akor
-          Chromatic: berjarak setengah laras antara nada satu dengan yang lain.
-          Clarinetto: klarinet, alat tiup kayu, wilayah nadanya sama dengan biola.
-          Clavicembalo: alat music yang mendahului piano, memakai klaviatur (kadang-kadang sampai dua atau tiga). Letaknya dawai sama jurusannya dengan tuts, dan dawainya dipetik bukan dipukul.
-          Clef: kunci
-          Closed position: susunan tertutup, susunan dimana nada-nada dari suatu trinada berdekatan.
-          Concerto: pergelaran musik (konser); bentuk ciptaan yang dimainkan oleh suatu alat music atau lebih, secara bersama-sama atau berselingan dengan orkes lengkap.
-          Conservatorium: Institut pendidikan musik; konsevatori.
-          Contrabasso: kontrabas, alat gesek yang terbesar dengan wilayah nada terendah.
-          Contrapunnctus: kontrapung; titik lawan titik. Terhadap satu melodi tertentu, dicipta melodi lain, melawan tiap not dari melodi pertama itu terdapat not lain sehingga terwujud suatu melodi baru.
-          Crescendo: makin lama makin keras (volumenya bertambah)
-          Cymbals: simbal; alat pukul terdiri dari dua keeping logam. Seperti tutup panic yang saling dipukul. Atau satu kepingan logam yang digantung sehingga jika dipukul dapat bervibrasi bebas.
-          Cadence : Pergerakan melodi / harmoni yang menjadi konklusi sementara atau akhir.
-          Cadenza : Pemeragaan kemahiran teknik improvisasi oleh solis pada bagian akhir musik.
-          Changes : Merupakan pergerakan chord.
-          Chord : Harmonisasi tiga nada atau lebih.
-          Chord Embellishment : Memperindah dengan menambah ornamentasi nada pada chord.
-          Chordal Tones : Merupakan nada-nada yang terdapat di dalam konstruksi chord.
-          Chromatic : Merupakan susunan / penggunaan melodic atau harmonik dari 12 nada.
-          Clef : Merupakan simbol yang menyatakan wilayah nada-nada pada stave.
-          Coda : Merupakan bagian penutup dari musik.
-          Common Time : Merupakan empat ketukan dalam satu bar.
-          Consanance : Merupakan gabungan beberapa nada yang terdengar harmonis.
-          Counterpoint : Merupakan alur dua rangkaian melodi atau lebih secara bersamaan.
-          Crescendo : Suara menjadi keras secara bertahap.
-          Da Capo ( DC ) : Merupakan tanda yang menunjukan untuk memulai dari awal.
·         D
-          Decrescendo: berhubungan dengan tanda dinamik; makin lama makin lemah (volumenya berkurang)
-          Diatonos (diatonic): (dia=terus, tonos=nada): deretan atau urutan nada yang terus menerus. Tangganada diatonic berdasarkan jarak-1(tonos) dan jarak-1/2(semi-tonos);
-          Diminished (dim): diperkecil; jarak 1 ½ – 1 ½ laras.
-          Dirigent: pembimbing/pemimpin orkes; pemimpin paduan suara; pemimpin pagelaran.
-          Do: nama nada pertama dari system solmisasi, di Prancis dan Italia do ini adalah nama mutlak untuk nada C.
-          Dolce: manis; halus; lembut.
-          Dominant (dominan) nada kelima dari tangganada, peranannya sangat penting (root)
-          Drum: drum set; jenis alat music perkusi
-          Duetto /duo (duet): gubahan untuk dua suara manusia/dua instrument/dua pemain.
-          Duool : pembagian not bernilai tiga dalam dua bagian misalnya pada jenis birama 6/8, misalnya not 3/8 dibagi 2 not 1/8 geraknya seolah memperlambat.
-          Dynamica: dinamik; ilmu gaya; dalam dunia music semua hal yang berhubungan dengan perbandingan volume nada (keras-lembut)
-          Decrescendo : Suara menjadi lembut secara bertahap.
-          Diatonic : Merupakan nada yang terdiri dari tujuh tangga nada.
-          Diction : Merupakan cara mengucapkan kata pada penyanyi.
-          Diminished : Interval diperpendek.
-          Dissonance : Merupakan bunyi yang membuat rasa galau pada pendengaran.
-          Dominant : Merupakan nada ke lima pada nada minor / major.
-          Double-stop : Dua nada di bunyikan serempak pada instrument string.
-          Downbeat : Merupakan ketukan pertama pada bar.
-          Dragging : Tempo yang menjadi lambat dari tempo yang seharusnya secara tanpa disengaja.
-          Duet / Duo : Merupakan komposisi yang menampilkan dua pemain.
-          Duplet : Merupakan tiga ketuk dibagi dua dengan nilai tempo yang sama.
-          Dynamic : Berkenaan dengan volume dan kelembutan.
·         E
-          Echo: eco; gema ; gaung.
-          Elegie: ratapan tangis, lagu duka.
-          English horn: alat music tiup; bukan horn tapi hobo! Yaitu hobo-alto karena lebih besar daripada hobo biasa, wilayah nadanya lebih rendah.
-          Enharmonis: pada bangsa Yunani nama untuk tetrachord yang terdiri dari jarak-jarak: 2-1/4-1/4.; nada yang suaranya sama, tetapi namanya berlainan, misalnya Cis=Des; Eis=F.
-          Ensembel: Rombongan, permainan bersama, sekelompok musisi.
-          Espressivo: berperasaan.
-          Etude: Latihan, komposisi music yang mengandung tehnik latihan, lagu untuk mengembangkan teknik-main.
-          Extended position: atau open position; susunan terbuka, nada-nada dari trinada berjauhan, antara yang kesatu dan ketiga jaraknya melebihi oktaf.
-          Encore (More) : Merupakan istilah meminta pemain untuk menambah lagi pergelarannya.
-          Enharmonics : Merupakan satu nada dengan nama yang berbeda.
-          Ensemble : Kelompok pemain.
·         F
-          Fagot: alat tiup yang panjang dari kayu, yang wilayah nadanya  rendah sekali, biasanya digunakan dalam musik orchestra
-          Falsetto: nada pria register suara yang lebih tinggi daripada normal dan menghasilkan suara tinggi seperti seara wanita.
-          Fermata: tanda memperpanjang nada atau istirahat, lamanya tidak tentu.
-          Finale: bagian terakhir,  penutup.
-          Fine: tamat, akhir lagu.
-          Flat: tanda menurunkan nada ½ laras; mol: b
-          Flute: suling. Sampai abad pertengan abad ke 18, suling ditiup seperti blockflote atau recorder. Pada orkes simfoni dipakai flauto traverse, yaitu suling dengan lobang peniupnya disamping pangkal tiup.
-          Forte: keras; volumenya besar)
-          Forza: tenaga, kekuatan.
-          Fragment: sebagian.
-          Frasering/phrasing: pembagian menurut struktur kalimat.
-          Fuga: pelarian; pengungsian; komposisi polifonis bersuara dua atau lebih. Satu suara membawakan tema dan disusul suara-suara yang lain membawakan tema itu juga menurut peraturan dan urutan tertentu.
-          Falsetto : Merupakan suara tinggi vokal yang tidak umum.
-          Fermata : Menahan nada / chord / rest.
-          Figured Bass : Merupakan pola / bagian dari bass.
-          Finale : Merupakan tema penutup.
-          Fine (Ending) : Merupakan akhir dari komposisi.
-          Fingerboard : Tangkai ber-senar untuk jari pada instrument ber-string.
-          Flat : Turun ½ nada.
-          Forte : Dimainkan secara keras.
-          Fortissimo : Dimainkan secara sangat keras.

·         G
-          Gentile: manis; ramah tamah; halus; lembut.
-          Grand Piano: piano besar; piano yang mendatar.
-          Glissando: meluncur, tergelincir (nada-nada yang dibunyikan dengan  menyeretkan  jari lewat gerigi sehingga urutannya cepat sekali)
-          Glissando (Gliss) : Memainkan nada pada piano dengan kecepatan tinggi.
-          Gracioco : Berekspresi dengan indah.
-          Grance Note : Merupakan ornament nada yang singkat dan tidak perlu hitungan khusus.
-          Groove : Merupakan penjiwaan dari tempo “laidback” yang konstan dan stabil.
·         H
-          Half-step : Merupakan jarak interval setengah nada.
-          Harmony : Tentang perpaduan bunyi yang selaras.
-          Head : Melodi lagu.
-          Horn Section (Brass Section) : Merupakan kelompok pemain alat tiup pada band.
-          Interval : Merupakan jarak antara dua nada.
-          Inversion : Merupakan nada pada chord yang dipindahkan ke oktaf atas atau bawah.
·         J
-          Jam Session : Bermain musik dalam kelompok secara informal/ tidak resmi.
-          Key Signature : Merupakan tanda accidentals dipermulaan stave, untuk menentukan kunci.
·         L
-          Laidback : Bermain sedikit diperlambat.
-          Largo : Dengan sangat lambat sekali.
-          Leading Tone : Merupakan nada ketujuh pada nada diatonic.
-          Ledger Line : Merupakan garis tambahan pada partitur, bisa diatas atau dibawah stave.
-          Legato (Slur) : Nada-nada yang dimainkan bersambung dengan tanda garis lengkung.
-          Lento : Dimainkan dengan pelan dan berhubungan.
-          Licks : Phrasing singkat atau klise phrasing yang dapat diidentifikasikan.
·         M
-          Maestoso : Berekspresi dengan khidmat.
-          Markato : Berekspresi dengan tekanan
-          Measure : Merupakan hitungan pada sekelompok ketukan.
-          Mediant : Merupakan nada ke tiga pada nada major atau minor.
-          Melody : Merupakan rangkaian nada – nada yang tinggi rendahnya teratur.
-          Metronome : Merupakan alat yang membunyikan jumlah ketukan per-menit.
-          Mezza De Voice : Suara menjadi keras lalu menjadi lembut kembali.
-          Mezzo Forte : Dimainkan secara agak keras.
-          Microtone : Merupakan jarak lebih kecil dari setengah nada (Half Step).
-          Moderato : Dimainkan dengan kecepatan sedang.
-          Modulation : Merupakan perubahan kunci.
-          Motif : Merupakan melodi singkat yang sangat khas.

Aqual voices
Aqual voices adalah suara yg sama jenisnya,seperti suara laki-laki atau suara perempuan saja,atau suara dengan ambitus sama:all tenor atau all soprano. Lawan dari suara campuran (mixed voices).
Blues
Blues berasal dari perkembangan musik spiritual kaum hitam Amerika.Biasanya bertempo labat dengan irama syncopatis.Disebut blues karena bernada biru,yaitu nada yg diturunkan 1/2 nada pada jarak nada terts,kwint,atau,septimo.Contoh: nada-nada dari tangga nada C mayor,E,G,atau B.Penggunaan nada-nada ini menimbulkan dampak (effect) keragu-raguan antara tangga nada minor dan mayor.
Bolero
Bolero merupakan musik tari Spanyol di akhir abad ke-18; diiringi castanets,sepasang bilah kayu yg digerakan oleh ibu jari dan jari telunjuk utk membunyikan suara tepuk kayu dan mengiringi irama tari.Musik ini berirama 3/4 dgn tempo moderato di mana pola irama pada bar pertama lebih kuat daripada bar berikutnya.
Bossa Nova
Musik tari Brazillia,campuran samba dan cool jazz.
Cantata
Cantata merupakan komposisi utk suara solo,koor,atau kedua-duanya,disertai iringan instrument,serta terdiri dari beberapa gerak musik (movement),sekitar aria,duet,recitative,dan paduan suara,Cantata modern sudah seperti oratorio,tetapi pada umumnya lebih pendek dan tdk terbatasdalam lagu2 rohani melainkan juga lagu2 sekuler.Mulai muncul pada akhir abad ke-18 dan bias di gambarkan sebagai opera dlm bentuk konser tanpa pakaian seragam,dekor,dan adegan. Cantata juga merupakan perkembangan dari madrigal,menjadi bentuk musik vocal penting baroque (sampai kira2 thn 1750)
Caro (Inggris)
Lagu natal,disebut juga Noel (Prancis) atau Weihnachtslied (Jerman).Pada awalnya di Inggris,carol digunakan utk lagu2 gy mempunyai refrain tertentu yg disenut burden.
Chord
Bunyi serempak dari dua nada atau lebih.Ilmu tentang hubungan antara berbagai macam susunan nada2 itu adalah ilmu harmoni.Chord terdiri dari beberapa interval suatu tangga nada.Chord yg paling sederhana adalah triad,yaitu bunyi serempak 3 buah nada,atau istilah teknisnya 2 buah terts bertindih.
Tert dasar adalah C-E dan terts di atasnya adalah E-G.Chord yg terdiri dari C-E-G dinamai sesuai nama dasar atau akarnya.Karena itu dlm tangga nada C mayor terdapat 7 nama chord sesuai dgn nama nada akar dan interval tert-nya.
Couterpinot (Inggris),Kontrapuknt (Jerman)
Teknik penggabungan dua atau lebih lagu (melodi),yg dinyanyikan/dimainkan bersama sama,tetapi menghasilkan harmoni yg enak didengar.Sebenarnya,counterpoint identik dgn polyfoni.Polyfoni disukai pada abad pertengahan (abad 9 sampai kira2 thn 1500).Sedangkan teknik counterpoint memasuki musik pada abad 16 sampai abad ke-18.Banyak ciptaan musik yg contrapuntal berdasarkan teknik counterpoint seperti lagu2 Canon dan Fugue.Ada juga pemakaian counterpoint pada bagian2 tertentu dari ciptaan musik.Puncak musik counterpoint tercapai pada abad ke-16 yg ditemukan pada musik,motet madrigals dan mass dari komponis2 Byrd,Palestrina,Lasso,dan Victoria.Komponis terbesar dari musik counterpoint ini adalah Bach.Hal ini sangat jelas terdapat dlm semua ciptaan2 terutama dlm permainan ketboard/piano dan clavier.
Credo (Latin)
Artinya saya percaya.Credo merupakan seksi ketiga dari kebaktian gereja Roma Katolik.
Etude
Permainan instrument musik utk peningkatan mutu teknik,biasanya dgn meteri2 sulit utk mencapai permainan yg indah.
Funeral march
Mars duka pada waktu pemakaman dgn tempo yg lambat.
Gregorian (abad 6)
Musik vocal chant,plain chant,plain song,sesuai nama Paus Gregorius I (thn 590-604); musik vocal yg di gunakan utk pelayan gereja2 Katolik.
Hymne
Lagu religius yg mengekspresikan pujian dan kasih kepada Allah.Pencipta pertama lagu hymne berasal ndari Siria (abad ke-4) kemudian Yunani dan Katolik.Roma (abad berikutnya).Kini banyak lembaga pemerintah dan nonpemerintah,termasuk partai politik memiliki laguhymne utk menyatak puji dan kasih kpd Allah,dan doa agar cita2 lembaga didengar-Nya.
Interludium (Interlude,Inggris)
Interludium adalah permainan musik pendek yg diselipkan di antara ayat2 lagu atau bagian2 komposisi musik.Musik pendahulunya disebut preludium dan pada bagian akhir disebut postlidium.
Jam
Pertunjukan tdk resmi musik jazz atau rock atau penyanyi lagu2 rakyat.Dalam pertumbuhan nya juga meliputi permainan improvisasi.
Jazz
Bermuladari karya para pekerja kulit hitam Amerika di bagian selatan pada permulaan abad ke-20,kemudian beralih ke Chicago.Semula mengandalkan musik spiritual kemudian blues,ragtime dari abad ke-19.Orang2 kulit putih Amerika membuat imitasi dgn melibatkan unsur2 alat tiup logam(brass marching band) dan pada akhirnya dgn alat musik dawai (string band) yg mengiringi acara dansa dan pesta.Pemain piano ragtime dgn iringan banjo dan alat2 musik lainnya memberi jazz satu keistimewaan tersendiri,yaitu irama syncope dgn tekanan pada beat yg tdk terduga dan tdk merata.Hal ini menjadikan musik jazz berirama rumit dan sulit dituliskan secara akurat dalam partitur.Lagu2 jazz biasanya adalah lagu2 blues dgn iringan gitar dan menggunakan beberapa nada2 biru (blue notes),yaitu nada2 yg direndahkan ½ nada dari tingkat terts,kwint,dan septimo,di imprvisasi dan dijadikan nada2 baru.Di pangkalan jazz New Orleans (Dixieland),kelompok jazz menggunakan alat musik tiup dan rhytm section.Cornet dan terompet bersama clarinet dan trombone membawakan melodi.Terompet dan Cornet memimpin permainan,sementara clarinet dan trombone membuat harmoni pada nada2 tinggi dan rendah.Rhytm section dibentuk oleh gitar,bass,dan drum.Ada juga band yg memainkan banjo,piano, keyboard,dan tuba.
Kanon 1
Komposisi musik atau seksi dari komposisi yg melodinya dimainkan dlm satupart suara (voice par) kemudian ditirukan oleh satu atau lebih part suara lainya.Kanon yg digemari anak2 adalah lagu2 kanon anak2 seperti lagu “Three Blind Mice”,”Row,Row,Row Your Boat”.Kanon seperti ini disebut juga perpetual canon karena tiap part,sesampainya di akhir melodi di mulai lagi dari permulaan melodi,dst
Kanon 2
Kanon 2 yg popular di Indonesia dan diajarkan disekolah dasar (SD) adalah lagu sederhana yg dinyanyikan berulang-ulang.Biasanya terdiri dari 4 kalimat(A,B,C,D).
Penyanyi nya dibagi menjadi 4 kelompok.Kelompok 1 menyanyikan seluruh lagu disambung oleh kelompok 2 dari kalimat A pada waktu kelompok 1sudah memasuki kalimat B,sedangkan kelompok 3 baru mulai sesudah kelompok2 sampai pada kalimat B dst.
Konduktor (Dirigent,Belanda)
Pemimpin yg mengarahkan kemlompok penyanyi atau pemain alat2 musik agar bermain bersama-sama,serempak dlm tempo,dinamika,irama,pengkalimatan(phrasing),artikulasi,dan interpretasi yg tepat sesuai komposisi yg mereka mainkan.Adalah hal yg wajar apabila interpretasi konduktor berlainan dgn kehendak komponis,namun konduktor harus berupaya agar interpretasi nya mendekati/pas seperti yg dikehendaki komponis dlm memimpin,ada konduktor yg menggunakan tongkat,ada yg hanya menggerakan tangan nya ,atau kedua-duanya.Konduktor boleh menggunakan gerak wajah, kepala,mata,dan seluruh badannya utk menandakan semua kehendak yg diinginakn sesuai dgn komposisi musik.Dulu dlm kelompok orkestra konduktor boleh memimpin dari tempat duduk atau berdirinya sambil ikut bermain.namun kini konduktor menjadi pemimpin dgn berdiri di depan tanpa bermain kunduktor harus berbagai gaya dan periode musik,misalnya karya Mozart,Bach,Schoenberg.
Konser
Pertunjukan musik untuk umum,biasanya melibatkan permainan solo atau duet yg disebut juga recital.Opera dapat juga digolongkan dalam pertunjukan konser apabila penampilannya tanpa kostum,lakon,dan,dekor.Pertunjukan musik popular juga boleh disebut konser,tetapi tanpa menghiraukan nomor-nomor yg ditampilkan para pemain.
Madrigal
Pada permulaan abad ke-4 di Italia beberapa jenis sajak dipakai sebagai bahan komposisi musik dgn dua bagian suara:bagian atas diperuntukan sebagai hiasan(ornament) yg lebih rumit dibandingkan bagian bawah.Sajak itu terdiri dari 2 atau 3 stanza,dan 2 baris pada seksi penutup disebut ritornello. Pada abad ke-16 di Inggris dan Italia,teks musik madrigal diciptakan dalam bentuk bebas dgn syair2 indah.Musik nya bermaksud utk mempertinggi mutu unsure keindahan dan liriknya.
Maestoso (Italia)
Penampilan dgn cara megah,mulia,agung,dan bermartabat.
Marcato (marc)
Pembawaan dgn tekanan pasti.
March,Marcia,alla Marcia,mars
Komposisi musik sederhana dgn irama kuat dan kalimat musik teratur.Biasanya dlm birama genap 2/4,4/4,tetapi kadang2 dlm birama 6/8 atau 2 (genap) x 3/8 dgn tempo cepat>.Pada umumnya mars tertulis dalam 3 bagian yg disebut ternary,yaitu A (seksi pembukaan),B(seksi tengah) gy disebut trio dgn kunci subdominant atau kwart dan nada dasar seksi A dan seksi C.
Mass
Satu jenis musik religius yg terpusat di Gereja Katoilik dgn melodi sederhana seperti lagu Gergorian.
Medley
Beberapa lagu atau musik yg dimainkan sambung-menyambung tanpa jeda.
Melodrama
Musik yg umumnya dipakai dlm opera,di mana pelaku utama menceritakan bagian dari carita itu selama istirahat.
Musik aleatory
Musik yg tergantung pada komponis dgn segala kemungkinan2 baik tempo,dinamika,hukum2 matematika dan kemungkinan bagaimana mempertunjukannya.
Musik atonality
Musik atonality adalah gaya komposisi yg menghindrai pusat nada.Pusat nada adalah nada2 yg telah ditetapkan dari 12 nada dalam satu oktaf lengkap dgn nada2 kromatis dan kunci2 musik yg pasti dan ditetapkan,sebagai lawan dari musik tonal dgn segala rumus2 nadanya.
Musik konkrit (musique concrete)
Musik konkrit adalah semacam musik berdasarkan suara nyata (real/concrete sound),sperti suara jalanan,suara makhluk,suara sirine,suara guruh,dsb.Musik ini tdk utk dipertunjukan,melainkan hanya diselip-selipkan pada rekaman2 musik.
Musik modern
Musik modern adalah musik abad ke-20.Nama umumnya gaya musik yg berkembang sekitar thn 1900-an.Nama2 aliran musiknya antara lain musik elektrik, music aleatory, atonality, expresionisme, musik konkrit,neo klasik,dan serial musik
Musik serial
Musik serial adalah komposisi musik yg berdasarkan rangkaian khusus dari nada2 pich,irama,dinamika,atau unsur2 lainnya yg berulangkali pada seluru komposisi.
Neo-classic
Neo-classic adalah kebangkitan kembali gaya bentuk musik teristimewa musik baroque dan klasik(1600-1800)oleh komponis2 muda abad ke-20 seperti Ferruccio Busoni(asal Italia-Jerman),Aaron Copland,Roy Harvis dan Elliot Carter,Stravinsky,Hindemith.
New age
New age adalah gaya instrumental musik popular yg mencampurkan unsur2 rock jazz,musik minimalis ked lm suara2 lembut dgn iringan solo piano,gitar,orkes kecil,gabungan instrument akustik dan elektrik dalam permainan improvisasi dgn harmoni sederhana.
Opera
Opera adalah sandiwara/drama di mana karakter kata2 dinyanyikan agak seperti diucapakan yg biasanya diiringi oleh instrument musik.Opera dimainkan di atas panggung dgn pakaian sesuai cerita,layer,dan penerangan di mana penyanyinya melakonkan cerita dgn bernyanyi.Opera biasanya diiringi oleh orkestra lengkap yg di tempatkan di atas panggung lebih rendah dari panggung utama yg disebut pit.Teks opera disebut libretto terdiri atas beberapa seksi yg disebut act.Lagu2 vokal opera menjangkau aria2 recitative,duet,trio,kwartet,sampai apduan suara lengkap.Walaupun telah diketahui asal mula permainan kombinasi antara drama dan musik adalah dari Yunani Kuno,opera sebagai bentuk musik lahir pada thn 1590-an di Florence,Italia .Pada waktu itu sebuah kelompok bangsawan yg dinamakan Camerata berusaha mengadakan perubahan penyegaran drama klasik Yunani ke musik.
Operetta
Operetta adalah opera yg subjek dan pelaksanaannya seserius opera.Subjeknya adalah cerita2 sentimental,lucu,atau terkadang bermuatan satire (sindiran2),musiknya adalah music popular dan atau music rakyat.Tidak semua lakon caritanya dinyanyikan.ada juga bagian2 liriknya diucapkan dgn kata2,ada ada juga bagian yg dinyanyikan dan ditarikan.Operetta muncul pada pertengahan abad ke-19,komponis Jacques Offenbach dari Prancis menulis beberapa cerita operetta berisi semacam cerita ejekan (parody) dari mitos Yunani yg disebut opera bouffe.Franz von Suppe (1819-1895) dari Austria adalah komponis pertama yg menulis kira2 30 buah operetta jenis tsb.
Oratorio
Oratorio adalah jenis teks music panjang utk para pemain tunggal (solois)paduan suara,dan orchestra.Biasanya teksnya berdasarkan ayat2 dari ktab suci (bible),tapi juga beberapa sekuler.Oratorio dipertunjukan tanpa layar panggung,pakaian seragam,dan adegan2.Ceritanya diucapkan melalui music yg terdri dari recitavio solo,seksi yg diucapkan berupa kata2 (speechlike section) utk solo (aria),duet,kwartet,kelompok vocal kecil dan paduan suara.Pada umumnya orchestra lengkap sangat berperan mengiringinya.Oratorio berasal dari kata oratory,yaitu sebuah ruangan dalam gedung gereja tempat para pemimpin mengadakan pembicaraan,persiapan pelayanan berupa sermon dan lagu2 pujian yg disebut lauda,yg dinyanyikan di Italia di akhir abad ke-16 yg diprakarsai oleh pemimpin rohani St.Fillipo Neri.
Parlando (Italia=berbicara)
Parlando adalah pembawaan music vocal dgn cara seperti berbicara jelas,biasanya sangat cepat dan diucapakan dengan hati2 (bahasa Jerman:Sprechstimme=suara berbicara).
Passionate (Italia)atau con passion
Passionate adalah pembawaan penampilan dgn perasaan yg sungguh2 tinggi.
Perbaikan chord (inversion)
Misalnya,jika nada dasar C dlm chord C-E-G dibalikan 1 oktaf ke atas menjadi chord E-G-C maka perbalikan ini disebut chord C – perbalikan pertama di mana nada E menjadi nada terndah.Chord ini disebut chord C perbalikan pertama (first inversion),atau bisa juga disebut chord 6/3 karena interval dari nada terendah E ke chord G adalah interval 3 (thrird) dan interval E ke C (nada tinggi) adalah interval 6 (sixth).Karena itu chord C perbalikan pertama disebut juga chord 6/3.Selanjutnya apabila perbaikan pertama E-G-C,nada terendahnya,maka chord ini disebut chord C perbalikan kedua (second inversion).Karena interval nada terendah (G) dgn nada tertingginya (E) adalah interval 4 (fourth) dan interval nada terendahnya (G) dgn nada di atasnya C adalah interval 4 (fourth) dan interval nada terendah (G) dgn nada tertinggi nya (E) adalah interval 6(sixth),maka chord Cperbalikan kedua ini disebut juga chord 6/4.
Ada juga chord yg lebih luas lagi,yaitu jika di atas chord2 seperti diterangkan di atas ditambahkan lagi sebuah interval terts.Umpamanya C-E-G-B.
Disebut chord C7 karena interval tertinggi nada dasar C adalah interval 7 (seventh).Demikian sterusnya dgn chord2 C9,C11,C13 dgn segala perbaikannya.Kalau ditambah lagi,sama dgn chord semula tapi dlm oktaf lainya.
Tiap nada dari sebuah tangga nada,misalnya tangga nada C mayor,dapat dijadikan menjadi nada akar utk membentuk chord.Dalam tangga nada tsb terdapat 7 nada (C,D,E,F,G,A,B) yg masing2 dapat membentuk chord.Tujuh nada tsb,yg menjadi nada akar dari chord diatonic dpt diidentifikasi dgn angka2 Romawi sesuai serajat ketangganya,yaitu chord I,II,III,IV,V,VI,VII,.
Polka
Music tari berirama 2.4 berasal dari tari Bohemia (kini bagian dari Republik Czech) pada permulaan abad ke-10.Komponis Bohemia Smetana dan Dvorak menggunakan polka dlm ciptaan music seriusnya.
Polonaise
Music tarian dlm birama ¾ dan tempo moderato,yg diulang terus –menerus secara teratur.Dia cenderung memakai cadence feminine,di mana beat-nya lembut pada ketukan kedua dan ketiga setelah ketukan pertama seperti yg dapat dijumpai dlm komposisi Chopin,J.S.Bac,dan putranya Wilhem Friedemann.
Polyfoni
Karya music yg memainkan lebih dari satu part suara,misalnya suara 1 (sopran),suara 2 (alto),suara 2 (tenor),suara 4 (bass ), dan suara lainnya,tiap suara bisa berdiri sendiri sendiri sebagai sebuah melodi,namun dgn polyfoni pentatonic music Asia,termasuk gamelan.
Polytonality
Pemakaian 3 atau lebih kunci pada waktu bersamaan penggunaan 2kunci disebut bitonality.Polytonality banyak terdapat dalam ciptaan Stravinsky,Bartok,dan Milhaud.
Portamento
Tekinik vocal yg menyelipkan suatu nada lainnya dgn begitu cepat sehingga pitch-nya tdk dapat dibeda-bedakan lagi.
Pre-classic
Zaman antara baroque(1600-1750) dan klasik 1785-1820).Zaman permainan dinamika yg kontras:tempo lambat dan cepat,suara lembut dan kuat.
Classic (1785-1820)
Gaya music seni (art music ).Komponis2 nya anatar lain Haydn,Mozart,dan Beethoven,termasuk pengikutnya,misalnya Schubert,yg bergaya romantic.Karakter utama music ini adalah elok sekali (elegant),formal,serius,dan terkendali,sebagai kebalikan dari music rakyat,pop,dan music yg menekankan perasaan individu seperti yg dianut oleh komponis romantic.
Pressando,presto
Pembawaan permainan music yg semakin cepat.
Presto assai
Tempo semakin cepat.
Qanun
Alat music berdawai dari Arab yg dipetik dan dimainkan mulai abad ke-10 hingga kini di Mesir,Siria,irak,dan Turki.Qanun dipakai sebagai alat music penuntun (leading instrument) orchestra tradisional Mesir,yg terdiri dari alat2 tiup (seruling),kecapi, dan biola.Orkes macam ini dimainkan juga di India dan Indonesia.
Ragtime
Ragtime adalah music tari Amerika pada permulaan abad ke-20,berkembang dari music band dan vocal.Sebenarnya ragtime menjadi corak pokok permainan piano.Harmoni dan melodi biasa saja,tapi gebukan iramanya dimanfaatkan oleh tangan kiri,sementara tangan kanan memainkan bagian yg sangat sinkropatis.Ragtime berirama 2/4 atau 4/4,dan aksennya tdk terduga dan tdk merata.
Rap
Semacam ocehan (yg kadang2 bersajak) dari music reggae, rock, atau music tari popular lainnya.Muncul pada akhir thn 1970-an dikalangan kaum berkulit hitam Amerika di New York City.Ocehan itu membentuk suatu irama .Dalam perkembangan selanjutnya,liriknya memuat hal2 yg controversial berupa kemarahn,kutukan,pornografi,homophobia,dan separatism warna kulit.Sebenarnya sejak permulaan abad ke-20,Indonesia sudah mempunyai lagu2 rap,terutama di kalangan org Batak.Sperti lagu”Sik-sik Sibatu Manikkam”.Lagunya sangat miskin nada melodi,kata-katanya tdk begitu berate,tetapi iramanya berulang-ulang menimbulkan kesan lucu.Lagu rap ini bisa di dahului atau pun diakhiri dgn lagu2 padanan atau lagu rakyat jenaka Batak lainnya.Ada lagu rakyat pentatonic Batak yg popular di tanah Batak pada akhir abad ke-19 danpermulaan abad ke-20 yg dinyanyikan pada malam bulan purnama oleh anak2 dan remaja,secara solo dan koor,berjudul “O,Tulang”,yg pada bar ke-5 dinyanyikan dgn cara rap dan oleh semua (tutti) peserta anak2 dan remaja sampai selesai.

KANTORIA
Ahir-akhir ini banyak gereja yang mulai mempraktekkan penggunaan kantoria untuk menuntun nyanyian jemaat. Namun sayang sekali, masih banyak orang yang masih bingung mengenai penggunaan istilah kantoria, prokantor dan pemnadu lagu.
Prokantor dan kantoria merupakan satu kesatuan. Tidak ada prokantor tanpa kantoria dan tidak ada kantoria tanpa prokantor. Istilah ini diambil dari bahasa Latin. Cantare adalah bahasa Latin yang berarti menyanyi. Cantor adalah sebutan dalam bahasa Latin untuk orang yang menyanyi. Beberapa orang penyanyi yang bernyanyi bersama dalam satu kelompok dikenal dengan nama schola cantorum atau kelompok biduan. Kelompok biduan ini dipimpin oleh procantor. Procantor adalah pemimpin biduan yang berdiri di depan para biduan (pro = di depan, cantor = penyanyi). Schola cantorum ini berfungsi dalam ibadah sejak masa Abad Pertengahan. Sebetulnya sejak masa Perjanjian Lama, di masa Raja Daud telah dikenal kelompok biduan yang bertugas di dalam ibadah orang Yahudi. Kira-kira di akhir tahun 80-an, H.A. Pandopo mulai mempopulerkan penggunaan istilah schola cantorum, antara lain melalui bukunya, Menggubah Nyanyian Jemaat dan melalui pengajarannya di Kursus Musik Gereja dan pembinaan-pembinaan yang diberikannya. Di akhir tahun 90-an, istilah ini makin berkembang dan dibuat terjemahan dalam bahasa Indonesia yaitu kantoria dan prokantor (yang kadang-kadang disebut juga sebagai dirigen umat).
Sejak itu makin banyak gereja yang menggunakan istilah ini. Namun seringkali istilah prokantor dipakai untuk seseorang yang menyanyi di depan tanpa memimpin paduan suara. Jika seperti ini, maka sebenarnya istilah yang lebih cocok dipakai adalah pemandu lagu atau song leader. Akhir-akhir ini juga muncul “kantoria” yang terdiri dari dua atau tiga orang yang menyanyi dengan mikrofon hingga suaranya menutupi suara jemaat. Sebenarnya hal itu bukan kantoria tapi lebih baik disebut sebagai kelompok pemandu lagu. Mengapa? Kantoria sebaiknya terdiri dari sekelompok orang yang menyanyi selaras dengan jemaat, bukannya menutupi suara jemaat.
Berapa banyak patokan jumlah anggota kantoria untuk suatu ibadah? Minimal 10% dari jumlah jemaat. Misalnya jika ibadah tersebut biasanya dihadiri oleh 100 orang berarti jumlah penyanyi dalam kantoria minimal 10 orang. Jika lebih banyak tentu lebih enak, karena volumenya juga lebih besar.
Sebaiknya kantoria tidak menyanyi dengan mikrofon. Jika memang diperlukan untuk menyanyi dengan bantuan mikrofon,maka sebaiknya volume mikrofon diatur sedemikian rupa hingga kesannya tidak artifisial namun sekedar menguatkan, bukan mendominasi.
Sebaiknya kantoria terdiri dari laki-laki dan perempuan yang menyanyikan lagu jemaat 4 suara, SATB. Namun paduan suara sejenis juga dapat berfungsi sebagai kantoria, tentu saja dengan menyanyikan aransemen khusus untuk suara sejenis. Namun tidak selamanya kantoria harus menyanyikan nyanyian jemaat dalam beberapa suara. Bisa juga kantoria menyanyikan nyanyian jemaat secara unisono.
Pada bagian bergilir-ganti, jika ada refrein, maka bagian refrein selalu dinyanyikan bersama-sama. Jadi bukan hanya solois, perempuan atau laki-laki saja, tapi oleh seluruh jemaat.
Sebenarnya kita tidak perlu membuat kantoria secara khusus. Kantoria merupakan sebuah fungsi. Paduan suara yang ada, paduan suara yang bertugas pada ibadah, dapat berfungsi sebagai kantoria. Hingga kita tidak perlu repot mengumpulkan orang dan membuat paduan suara baru. Hendaknya makin banyak paduan suara yang menyadari bahwa fungsi utama paduan suara adalah untuk menuntun nyanyian jemaat dan bukan sekedar menyanyi dua lagu paduan suara saja.
Tentu saja tanggung jawab paduan suara yang berfungsi sebagai kantoria amatlah besar. Di samping itu, kemampuan teknisnya harus cukup karena tidak mudah untuk mempersiapkan lima-enam nyanyian jemaat di samping mempersiapkan lagu paduan suara solo. Di situlah tantangan bagi paduan suara. Jangan sekali-sekali menganggap kantoria itu paduan suara ranking kedua. Justru tidak mudah untuk menjadi kantoria karena anggota paduan suara dituntut untuk dapat mempersiapkan diri dalam waktu singkat, menyanyikan beberapa lagu dalam 4 suara. Jika tugasnya hanya sebulan sekali mungkin mudah, tapi jika harus dilakukan dua minggu sekali, dengan frekwensi latihan seminggu sekali, cukup berat kalau anggota tidak mandiri dalam menyanyi. 
 One Moment 



STT GKI I.S.Kijne Jayapura Choir